Bisnis.com, SAMARINDA –– Kalimantan Timur (Kaltim) telah merancang strategi dan program yang komprehensif untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif seiring pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ririn Sari Dewi menyatakan telah berkomitmen untuk mengoptimalkan infrastruktur dan fasilitas di destinasi yang ada dan membangun destinasi baru dengan melibatkan masyarakat sekitar guna menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah dan pelaku industri.
“Strategi ini mencakup peningkatan daya saing atraksi wisata, peningkatan layanan kepada wisatawan, dan pendampingan lapangan untuk para pelaku pariwisata,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (2/6/2024).
Selain itu, Ririn mengatakan pihaknya fokus pada penerapan standar internasional dalam usaha pariwisata, membangun kredibilitas bisnis, dan memanfaatkan sumber daya lokal.
Dalam memasarkan pariwisata, Kaltim memanfaatkan platform digital marketing dan membangun identitas kuat melalui branding yang efektif. Kegiatan penunjang seperti MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), Famtrip (Family Trip/perjalanan keluarga), dan Bursa Parekraft (Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) juga menjadi bagian penting dari strategi ini.
Menurutnya, penguatan kelembagaan pariwisata melalui kerja sama yang setara antara berbagai tingkatan pemerintahan, dunia usaha, dan masyarakat dijadikan prioritas.
Baca Juga
“Pengembangan kemitraan usaha pariwisata dengan pola pemberdayaan masyarakat dapat mendorong gerakan sadar wisata dan peningkatan ekonomi masyarakat,” katanya.
Adapun, dia menuturkan bahwa ekonomi kreatif di Kaltim juga mendapat perhatian khusus dengan subsektor unggulan seperti kuliner, kriya dan wastra, serta aplikasi.
Subsektor potensial seperti seni pertunjukan, fotografi, videografi, dan film, serta musik turut dipromosikan untuk menambah keanekaragaman ekonomi kreatif di Kaltim.
Dengan strategi yang terstruktur dan inovatif, Kaltim berharap untuk tidak hanya mendukung IKN tetapi juga menciptakan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan inklusif.