Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kaltim Halal Festival (KalaFest) 2024 yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur mencatat transaksi Rp1,36 miliar selama periode acara 30 Mei hingga 1 Juni.
Acara di BigMall Samarinda mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Benua Etam. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto menyatakan KalaFest digelar dengan agenda utama meningkatkan awareness dan literasi terhadap potensi ekonomi dan keuangan syariah (eksyar), mendorong perluasan halal value chain, serta platform promosi produk halal dan terkurasi dalam dua agenda utama yaitu sharia conference dan sharia expo.
Dia menambahkan, KalaFest 2024 mencatatkan jumlah pengunjung mencapai 74.325 orang dan sharia conference diikuti oleh 5.557 peserta dari seluruh Kalimantan Timur. “Semoga dengan kehadiran Kalafest dapat benar benar menjadi akselerator ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Timur,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (2/6/2024).
Budi menyebutkan indeks pemahaman peserta terhadap ekonomi dan keuangan syariah dalam kegiatan berada pada rata-rata 89 per 100, sementara pengajuan sertifikat halal gratis (Sehati) sebanyak 220 aplikasi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltim yang mencapai 7,23% pada kuartal I/2024 diharapkan akan semakin diperkuat dengan kontribusi dari sektor ekonomi syariah.
Dia menekankan pentingnya pemahaman ekonomi syariah yang lebih dalam di kalangan masyarakat. KalaFest juga menjadi ajang peluncuran beberapa inisiatif penting, termasuk Gerakan Wakaf Kaltim melalui Aplikasi Satu Wakaf Indonesia, digitalisasi Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS) dengan QRIS Drive Thru di tiga masjid di Kaltim, serta pembentukan Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (Zona KHAS) di Islamic Centre Samarinda.
Baca Juga
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama dan kolaborasi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, dengan fokus pada penguatan rantai nilai halal, peningkatan literasi, dan perluasan akses keuangan syariah, guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kaltim.