Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Transaksi Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) di Kalimantan Timur menunjukkan peningkatan sebesar 11,61% (yoy) atau mencapai Rp41,12 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur Budi Widihartanto menyatakan ini merupakan sebuah peningkatan dibandingkan dengan kuartal IV/2023 yang sempat mengalami kontraksi 2,58% (yoy) dengan nominal Rp38,05 triliun.
“Volume transaksi juga meningkat 10,69% (yoy) dengan total 36,14 juta transaksi, mengungguli kuartal IV 2023 yang mencatat kontraksi 4,92% (yoy) dengan 33,57 juta transaksi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (23/7/2024).
Dia menambahkan, transaksi kartu kredit juga mengalami pertumbuhan positif meski sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya.
Nominal transaksi kartu kredit pada kuartal I/2024 naik 22,32% (yoy) mencapai Rp810,91 miliar, sedikit lebih rendah dari kuartal IV 2023 yang tumbuh 48,15% (yoy) dengan nominal Rp816,25 miliar.
Adapun, dia menuturkan volume transaksi kartu kredit meningkat 19,92% (yoy) mencapai 722.288 transaksi, naik dari 695.546 transaksi pada kuartal IV 2023.
Baca Juga
"Kota Balikpapan dan Kota Samarinda menjadi penggerak utama pertumbuhan transaksi kartu kredit di Provinsi Kaltim. Berdasarkan volume transaksi, Kota Balikpapan memiliki porsi 50% sementara Kota Samarinda sebesar 35%, disusul oleh Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Kartanegara masing-masing sebesar 5% dan 3%,” pungkasnya.