Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Tahunan Kaltim Capai 2,13% Agustus 2024, Kabupaten Berau Masih Tertinggi

Kaltim mengalami inflasi sebesar 2,13% secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,63 pada Agustus 2024.
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Senin (18/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Senin (18/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Provinsi Kalimantan Timur mengalami inflasi sebesar 2,13% secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,63 pada Agustus 2024. 

Kabupaten Berau masih mencatatkan inflasi tertinggi di provinsi tersebut dengan angka 2,64%, sedangkan Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami inflasi terendah sebesar 1,37%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur Yusniar Juliana menyatakan inflasi tahunan utamanya terjadi akibat kenaikan harga di sebagian besar kelompok pengeluaran. 

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami kenaikan tertinggi sebesar 5,14%, diikuti oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang meningkat 4,39%.

“Sebaliknya, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mencatat penurunan indeks sebesar 0,35%,” ujarnya dalam rilis kepada media, Senin (2/9/2024).

Dia menyebutkan, kenaikan harga komoditas utama seperti beras, emas perhiasan, dan sigaret kretek mesin (SKM) turut mendorong inflasi di provinsi ini. 

“Subkelompok yang mengalami inflasi y-on-y tertinggi, yaitu subkelompok rokok dan tembakau sebesar 5,81%, kemudian subkelompok makanan sebesar 4,26%, dan terendah yaitu subkelompok minuman tidak beralkohol sebesar 3,71%,” sebutnya.

Meskipun terjadi inflasi tahunan, secara bulanan (month-to-month/m-t-m), Kaltim justru mengalami deflasi sebesar 0,12% pada Agustus 2024. Deflasi ini didorong oleh penurunan harga pada beberapa komoditas, termasuk ikan layang, daging ayam ras, dan bawang merah.

Meski inflasi tahunan cenderung moderat, Yusniar menjelaskan tidak dapat dipungkiri bahwa fluktuasi harga di berbagai sektor menunjukkan dinamika yang signifikan. 

Oleh karena itu, pengawasan terhadap harga-harga di pasar harus terus ditingkatkan untuk menjaga stabilitas ekonomi di Kalimantan Timur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper