Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Beberkan Risiko dan Tantangan Perekonomian Kalsel pada 2025

Bank Indonesia (BI) menekankan pentingnya sinergi kebijakan dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks, termasuk di Kalsel.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan kegiatan produksi pertama tambang bawah tanah PT Sumber Daya Energi (SDE), perusahaan tambang bawah tanah yang terafiliasi dengan Qinfa Group Ltd. pada Senin (18/12/2023) di tambang SDE 1, Kotabaru, Kalimantan Selatan - Dok. PT Sumber Daya Energi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan kegiatan produksi pertama tambang bawah tanah PT Sumber Daya Energi (SDE), perusahaan tambang bawah tanah yang terafiliasi dengan Qinfa Group Ltd. pada Senin (18/12/2023) di tambang SDE 1, Kotabaru, Kalimantan Selatan - Dok. PT Sumber Daya Energi

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Kalimantan Selatan (Kalsel) menghadapi sejumlah risiko dan tantangan yang dapat memengaruhi kinerja perekonomiannya pada tahun 2025. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Selatan Fadjar Majardi menyatakan perubahan dinamika geopolitik global yang terus berkembang berpotensi menyebabkan ketidakstabilan di pasar keuangan serta gangguan pada rantai pasok internasional. 

“Melambatnya perekonomian negara mitra dagang utama, seperti China dan India, akibat deselerasi permintaan domestik, serta transisi global menuju energi hijau, dapat menekan permintaan terhadap komoditas unggulan Kalsel, khususnya batu bara,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (23/12/2024).

Fadjar menekankan pentingnya sinergi kebijakan dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks. 

Menurutnya, sinergi kebijakan perlu terus diperkuat untuk menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks serta mempercepat proses transformasi ekonomi dalam mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan strategi pengembangan ekonomi hijau melalui pariwisata berbasis Meratus Geopark, hilirisasi sumber daya alam (SDA), dan penciptaan sumber energi alternatif diharapkan dapat menciptakan forward linkage yang signifikan terhadap perekonomian Kalsel. 

Sehingga, langkah-langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan daya saing daerah, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.

“Secara paralel, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Daerah dan seluruh pemangku kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Adapun, dia menuturkan koordinasi yang meliputi kebijakan moneter, fiskal, makroprudensial, dan sistem pembayaran ini bertujuan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper