Bisnis.com, JAKARTA -- Aktivitas bongkar barang di Kalimantan Barat mengalami kenaikan sebanyak 303.315 ton atau sebesar 10,07% pada Februari 2018 dibandingkan Januari sebanyak 275.562 ton.
Kepala Badan Pusat Statistik Kalbar Pitono mengatakan bahwa pelabuhan Kendawangan menjadi pelabuhan dengan aktivitas bongkar barang tertinggi, sebesar 6,34%.
"Pada Februari 2018 mencapai 221.612 ton sementara bulan sebelumnya 208.408 ton. Disusul pelabuhan Pontianak sebesar 37,72% atau dari 48.563 ton pada Januari 2018 menjadi 66.882 ton pada bulan berikutnya," kata Pitono dalam rilis BPS, dikutip Jumat (6/4/2018).
Setelah itu, menyusul pelabuhan Ketapang sebanyak 8.410 ton atau turun 26,63% dari bulan sebelumnya yang mencapai 11.463 ton.
Pelabuhan Sintete dari 3.417 ton menjadi 4.136 ton atau naik 21,04%, pelabuhan Telok Melano dari 2.411 ton menjadi 1.900 ton atau turun 21,19%, pelabuhan Singkawang turun 70,70% dari 1.075 ton menjadi 315 ton, dan terakhir pelabuhan Pemangkat dari 225 ton menjadi 60 ton atau turun sebesar 73,33%.
Aktivitas muat barang juga mengalami kenaikan di Kalbar pada Februari 2018 sebesar 23,30% atau mencapai 175.203 ton.
"Pelabuhan Kendawangan tertinggi aktivitas muat mencapai 93,863 ton atau sebesar 27,08% dari bulan sebelumnya 73.864 ton," ujarnya.
Pelabuhan berikutnya adalah Telok Melano dari 41.666 ton menjadi 48.024 ton atau naik 15.26%, disusul pelabuhan Pontianak dari 18.538 ton menjadi 19.869 ton atau naik 7,18%.
Pelabuhan Sintete dari 6.756 ton menjadi 10.293 ton atau naik 52,35%, Ketapang dari 318 ton menjadi 2.432 ton atau sebesar 664,78%, Pemangkat turun sebesar 19,10% atau dari 890 ton menjadi 720 ton dan Singkawang turun juga dari 62 ton menjadi 2 ton atau sebesar 96,77%.