Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Inflasi di Kota Balikpapan tercatat mencapai 1,3% pada Juni 2018, lebih tinggi dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,35%.
Tingginya inflasi tersebut didorong oleh kelompok volatile foods yang memberikan andil sebesar 0,6%. Sementara itu, administered price memberi andil sebesar 0,5%, di mana tarif angkutan udara menjadi yang paling berpengaruh.
“Meski Juni mengalami kenaikan yang tinggi dari bulan sebelumnya, tetapi inflasi bulan ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi Juni selama tiga tahun terakhir yang mencapai 1,45% secara month-to-month (mtm),” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan Suharman Tabrani, Kamis (5/7/2018).
Peningkatan inflasi Juni didorong oleh faktor situasional Ramadan dan Idulfitri sebagaimana dengan pola historisnya. Ketiga kelompok disagregasi inflasi tercatat meningkat dibandingkan periode lalu.
Kelompok lainnya yang memberikan andil adalah kelompok inti dengan andil sebesar 0,19% (mtm). Di antaranya adalah nasi dengan lauk sebesar 0,05%, kue kering 0,04%, dan air kemasan 0,01%.
“Andil yang diberikan pada tarif angkutan udara sebesar 0,5% (mtm) didorong oleh peningkatan permintaan pada arus mudik Lebaran,” lanjutnya.
Suharman menuturkan terdapat beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberi tekanan inflasi, di antaranya kenaikan harga bahan bakar minyak non penugasan, potensi ketidaklancaran distribusi dan produksi karena dampak risiko cuaca buruk. Selain itu, ada pula kenaikan biaya sekolah menjelang tahun ajaran baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel