Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelamar Akpol dari Kaltim Banyak Gugur, Polda Tempuh Cara Lain

Polda Kalimantan Timur akan menggunakan strategi jemput bola untuk memenuhi kuota penerimaan anggota Polri dengan jalur Akademi Kepolisian (Akpol).
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara
Bisnis.com, BALIKPAPAN — Polda Kalimantan Timur akan menggunakan strategi ‘jemput bola’ untuk memenuhi kuota penerimaan anggota Polri dengan jalur Akademi Kepolisian (Akpol).
 
Kapolda Kaltim Irjend Safarudin mengatakan, pada tahun ini Polda Kaltim memiliki kuota sembilan anggota Polri baru dari jalur Akpol. Namun hanya lima orang saja yang berhasil lulus dari 125 orang yang mendaftar.
 
“Animonya cukup tinggi, tapi yang lulus sampai dengan tes terakhir justru tidak memenuhi kuota. Kami akan datangi ke sekolah-sekolah untuk menyosialisasikan dan mendata anak-anak yang mau mendaftar ke Akpol,” jelasnya, Rabu (30/12/2015).
 
Nanti Polda akan mendata calon-calon anggota Polri baru dari nilai-nilai sekolah dan prestasi murid-murid. Sebab nilai sekolah menjadi salah satu persyaratan utama untuk mendaftar ke Akpol.
 
Lebih lanjut Safaruddin mengatakan, saat ini jumlah personil Polri di Polda Kaltim berjumlah 10.412 orang dan jumlah pegawai negeri sipil mencapai 295 orang.
 
“Jumlah personil Polri naik 6,4% atau bertambah sejumlah 627 personil dibandingkan dengan jumlah personil Polri pada tahun lalu yang mencapai 9.785 orang,” jelasnya.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper