Bisnis.com, BALIKPAPAN — PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) mencatatkan terobosan baru melalui pemasukan perdana catalyst pada unit Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC) berkapasitas 90.000 barel per hari.
Pencapaian yang berlangsung tepat pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia ini menandai kesiapan operasional unit strategis yang akan mengubah residu minyak berat menjadi produk bernilai tinggi seperti bensin dan Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Direktur Utama PT KPB, Bambang Harimurti, menyatakan unit RFCC, dengan teknologi canggih yang mampu meningkatkan nilai tambah residu minyak mentah, diproyeksikan akan memperkuat posisi Kilang Balikpapan sebagai penopang ketahanan energi nasional sekaligus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah.
"Saya yakin bahwa seluruh pekerjaan ini merupakan hasil kontribusi kita semua. Namun demikian, rasa syukur kepada Allah SWT harus senantiasa kita utamakan," kata Bambang Harimurti dalam keterangan resmi, Kamis (21/8/2025).
Dia menambahkan, kegiatan loading catalyst ke dalam penampung (hopper) ini dikategorikan sebagai major milestone yang menentukan keberhasilan initial start up unit RFCC.
Sebagaimana diketahui, catalyst adalah bahan khusus yang berfungsi mempercepat proses pengolahan minyak di kilang, menjadi kunci vital dalam transformasi bahan mentah menjadi produk strategis.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menyebutkan pencapaian ini sejalan dengan Asta Cita, khususnya cita ketiga tentang kemandirian ekonomi berbasis energi bersih dan berkelanjutan, serta cita keenam mengenai pembangunan wilayah yang merata.
Bambang menjelaskan kehadiran RFCC tidak hanya akan memperkuat pasokan energi nasional, tetapi juga membuka peluang multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan aktivitas industri dan penyerapan tenaga kerja.
Adapun, Vice President Legal and Relation PT KPB, Asep Sulaeman menyebutkan unit RFCC ini akan beroperasi guna menghasilkan gasoline, propylene dan LPG.
"Kita tidak hanya memperingati kemerdekaan, tetapi juga menandakan langkah besar menuju kemandirian energi," ucap dia.