Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deflasi Balikpapan Jadi yang Terdalam se-Kalimantan

KPPU menduga program pemusnahan parent stock oleh Kementerian Pertanian memberikan andil dalam kenaikan harga daging ayam yang terjadi di beberapa daerah, termasuk Balikpapan.
Calon penumpang berada di Bandara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu 11 Juni 2014./JIBI - Rachman
Calon penumpang berada di Bandara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu 11 Juni 2014./JIBI - Rachman
Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar -0,21 selama Januari, menduduki peringkat deflasi tertinggi di kota-kota di Kalimantan, disusul Kota Tanjung yang mencapai -0,19.
 
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan, deflasi di Balikpapan disebabkan oleh menurunnya indeks harga konsumen pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar -0,91 dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,35.
 
“Menurunnya IHK bahan makanan disumbang oleh menurunnya harga daging ayam ras. Bila dibandingkan dengan harga pada Desember, penurunan harga daging ayam masih lebih rendah. Jadi cukup berpengaruh pada deflasi,” ujar Kepala BPS Balikpapan Nur Wahid, Senin (1/2/2016).
 
Sebelumnya, harga daging ayam ras pada Desember sempat menyentuh pada Rp50.000 per ekor. Komisi Pengawas Persaingan Usaha Balikpapan bahkan turun tangan ikut meninjau perdagangan daging ayam ras di pasar-pasar tradisional.
 
Penyebab lonjakan kenaikan harga ayam itu masih diselidiki, KPPU menduga program pemusnahan parent stock oleh Kementerian Pertanian memberikan andil dalam kenaikan harga daging ayam yang terjadi di beberapa daerah, termasuk Balikpapan.
 
Lebih lanjut Nur mengatakan, deflasi juga disebabkan oleh menurunnya harga bahan bakar minyak pada Desember silam. Kelompok pengeluaran transport, komunikasi dan jasa keuangan menyumbang andil deflasi sebesar -0,0633%. 
 
“Harga bensin turut memberi andil yang signifikan. Jadi dua komoditas yang menyumbang andil deflasi terbesar adalah daging ayam ras dan bensin,”
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper