Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Sewu Group Kembangkan Bisnis Hortikultura di Kaltim

Gunung Sewu Group akan gelontorkan Rp300 miliar untuk berinvestasi pengembangan usaha tanaman hortikultura di Provinsi Kalimantan Timur.
Gunung Sewu Grup/gunungsewu.com
Gunung Sewu Grup/gunungsewu.com

Bisnis.com, SAMARINDA - Gunung Sewu Group akan menggelontorkan Rp300 miliar untuk berinvestasi pengembangan usaha tanaman hortikultura di Provinsi Kalimantan Timur.

Direktur Hubungan Pemerintah Gunung Sewu Group Welly Soegiono mengatakan pada tahap pertama, Gunung Sewu Group akan mengembangkan bisnisnya di Bumi Etam dengan lahan seluas 2.000 hektare (ha)

"Lahan untuk awal ini sekitar 2.000 hektare dengan investasi Rp200 miliar hingga Rp300 miliar. Kaltim kami gadang-gadang sebagai pengumpul bisnis baru kami setelah Lampung. Logistik barang tujuan China dan Jepang," ujarnya, Jumat (4/3/2016).

Dengan lahan seluas 2.000 hektare tersebut, dia memperkirakan akan ada 3.200 tenaga kerja padat karya. Rencananya, lahan tidur seluas 2.000 ha yang akan digunakan Gunung Sewu Group tersebut berada di Kabupaten Paser.

"Lahan yang kami butuhkan lahan tidur. Ada di Kabupaten Paser, kalau misalnya disetujui sekarang, ini kami baru dapet persetujuan Gubernur secara lisan, 18 bulan ke depan sudah bisa ekspor dari sini. Kami sedang survei lahan di Paser dan Berau untuk melihat kondisi tanahnya. Yang penting ada infrastruktur jalan dan pelabuhannya," katanya.

Welly menargetkan lahan seluas 30.000 Ha untuk keperluan lahan efektif tanam dengan nilai investasi senilai Rp3 triliun di Bumi Etam. Lahan yang seluas 30.000 Ha tersebut akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 48.000 orang.

"Kami pinginnya 30.000 hektare tapi nyari lahan segitu banyak itu enggak gampang di Kaltim karena keburu seneng sama Sawit. Makanya saya bilang jangan naruh dalam 1 keranjang, kalau harga sawit jatuh bagaimana?" tuturnya.

Menurutnya, Indonesia sangat berpotensi dalam sektor agrisbisnis dalam mendorong perekonomian. Pemilihan Provinsi Kaltim sendiri sebagai lokasi pengembangan bisnis setelah Lampung karena Bumi Etam merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.

Kawasan laut tersebut memegang peran strategis mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Produk hortikultura yang akan kembangkan dan diekspor dari Kaltim seperti nanas, pisang, jambu kristal, buah naga, pepaya, dan mangga.

"Di sini saya bisa langsung ekspor ke China dan Jepang. Pertimbangan kalau tetap di Lampung justru biaya logistik akan membengkak untuk ekspor kedua tempat itu," kata Welly.

Ke depan, tambahnya, Gunung Sewu berencana membidik lahan di Sulawesi Tenggara untuk pengembangan tanaman tebu yang seluas 40.000 ha. Selain Sulawesi Tengggara, Gunung Sewu juga berencana berekspansi ke Provinsi Aceh untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor di kawasan Timur Tengah.

Sepanjang 2015, Gunung Sewu membukukan keuntungan senilai US$450 juta dan ditargetkan dapat memperoleh keuntungan US$1 miliar pada 2020.

"Di Lampung, kami punya lahan tanam 33.700 ha dengan tenaga kerja 53.920 orang. Untuk nanas ada 33.000 ha yang per tahunnya menghasilkan 200.000 ton diekspor ke 60 negara. Permintaan saat ini ada 40 juta box sedangkan tanah yang ada di Lampung hanya mampu memenuhi 7 juta box sehingga dengan ekspansi ke daerah lain mampu memenuhi permintaan," terang Welly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper