Bisnis.com, Balikpapan - Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar -0,04%, dikontribusi terbesar oleh penurunan harga komoditas daging ayam ras, ikan layang, bayam, telur ayam dan tarif listrik.
Namun secara penurunan indeks harga konsumen dalam kelompok pengeluaran, deflasi terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran transport, komunikasi dan jasa keuangan dengan penurunan IHK sebesar -0,21%.
"Kalau berdasarkan penurunan IHK pada kelompok memang deflasi terbesar ada di kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan.
Disusul dengan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar. Namun sumbangannya terhadap deflasi keseluruhan tidak besar," tutur Kepala BPS Balikpapan Nur Wahid, belum lama ini.
Berdasarkan data dari BPS Balikpapan, penurunan harga daging ayam ras tidak terlalu tinggi, tetapi konsumsi daging ayam ras cukup tinggi dan akhirnya komoditas tersebut memberikan andil terbesar dalam deflasi.
Selain Balikpapan, kota lain di Kalimantan yang mengalami deflasi antara lain Sampit (-0,34), Pontianak (-0,08) dan Palangkaraya (-0,04).
Sedangkan kota yang justru mengalami inflasi tinggi antara lain Samarinda (0,44), Tanjung (0,17), dan Banjarmasin (0,14).
Berdasarkan data dari tahun sebelumnya, BPS memperkirakan laju inflasi pada April tak akan lebih tinggi dari Maret.
"Kalau dari pengalaman sebelumnya inflasi April agak tidak lebih tinggi dari Maret. April juga bulan normal, tidak ada momentum besar yang bisa menimbulkan lonjakan harga."