Bisnis.com, BALIKPAPAN - Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kota Balikpapan mencatat jumlah realisasi investasi sepanjang semester I/2016 baru mencapai Rp1,6 triliun.
Realisasi investasi itu terbilang lambat, sebab sepanjang tahun 2016 pemerintah menargetkan investasi di Kota Balikpapan dapat mencapai Rp5 triliun.
Kepala BPMP2T Balikpapan Elvin Junaedi mengatakan kondisi ekonomi berpengaruh pada kesanggupan investor merealisasikan rencana investasinya.
"Dengan kondisi seperti sekarang ini, kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi. Kami akan rapat evaluasi apa saja penyebabnya, karena kondisi ini mulai dirasakan oleh berbagai pihak mulai tahun lalu," ungkapnya, belum lama ini.
Menurutnya, realisasi investasi daerah yang lambat tidak hanya dialami oleh Balikpapan, namun juga dialami oleh daerah lainnya di Indonesia.
Meskipun begitu, lanjutnya, Pemerintah Kota Balikpapan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan realisasi investasi.
"Selama ini investasi yang paling menjanjikan ada dibidang properti, disusul sektpr perdagangan, sektor jasa dan investasi lainnya. Pada sektor properti, khususnya di rumah sederhana yang menjadi program rumah murah dari presiden juga mendorong laju investasi di kota ini," sambung Elvin.
Adapun upaya yang dilakukan oleh pihaknya untuk mempercepat pertumbuhan realisasi investasi di kota minyak adalah dengan meluncurkan program pengurusan perizinan secara online.
Pengurusan perizinan secara online ini diyakini mampu mempermudah investor dan pengusaha dalam pengurusan perizinan.
"Jadi kalau mereka yang sibuk untuk mengurus izin bisa secara online kan lebih mudah. Bahkan untuk perpanjangan SIUP TDP sudah mulai diberlakukan pengurusannya hanya satu jam saja," tukasnya.