Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan diminta untuk memperbaiki kualitas jalan dan membenahi jam operasional pergudangan agar biaya distribusi di jalur darat dapat ditekan.
Saran ini dilontarkan oleh Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Balikpapan terkait rencana pemerintah untuk membangun pelabuhan niaga. Pelabuhan yang berlokasi di Somber itu diharapkan mampu memangkas biaya logistik kepelabuhanan.
Ketua ALFI Balikpapan Faisal Tola mengatakan, saat ini tarif transportasi angkutan darat telah dipangkas. Untuk sekali angkut dari pelabuhan menuju kota, kini hanya dipatok Rp1 juta dari tarif semula yang dipatok Rp1,5 juta.
"Tapi ada beberapa jalan yang kondisinya tidak baik, jadi yang harusnya bisa mengangkut sekali jalan jadi dua kali angkut. Dan pergudangan belum beroperasi 24 jam, kalau 24 jam mereka mengenakan tarif khusus," jelas Faisal, Senin (29/8/2016).
Pemerintah Kota Balikpapan berencana membangun pelabuhan niaga di Somber untuk menekan biaya logistik kepelabuhanan. Pelabuhan itu merupakan aset pemerintah yang lama tak dimanfaatkan.
Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud menjamin keberadaan pelabuhan tak akan membebani anggaran daerah yang saat ini tengah defisit. Sebab pelabuhan tersebut merupakan aset pemerintah, sehingga pembangunan tak perlu dilakukan dari nol.
"Nanti pengelolaannya akan diberikan pada perusahaan daerah, pelabuhan itu akan jadi sumber pendapatan baru. Malah akan memberikan bantuan pendapatan pada anggaran daerah yang defisit. Kami targetkan tahun ini sudah dapat beroperasi."