Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selama Agustus 2016, Balikpapan Ketiga Termurah Penurunan Harga di Kalimantan

Setelah melewati momentum tahun ajaran baru dan mudik lebaran, laju inflasi Kota Balikpapan mengalami penurunan sebesar -0,18%.
Ilustrasi/Antara Foto
Ilustrasi/Antara Foto
Bisnis.com, BALIKPAPAN - Setelah melewati momentum tahun ajaran baru dan mudik lebaran, laju inflasi Kota Balikpapan mengalami penurunan sebesar -0,18%.
 
Angka inflasi minus ini dikontribusi secara dominan oleh  penurunan indeks harga kelompok bahan (-0,56) makanan sebesar -2,69%.
 
Realisasi deflasi itu menduduki peringkat ketiga di seluruh Kalimantan setelah Kota Tarakan (-0,43%) dan Kota Tanjung (-0,53%). Sementara laju inflasi tertinggi berada di Kota Singkawang (0,78%), disusul oleh Kota Sampit (0,56%).
 
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan, laju inflasi year to date mencapai 2,57% dan inflasi year on year mencapai 3,56%.
 
"Setelah inflasi cukup tinggi di bulan-bulan sebelumnya, sekarang sudah kembali normal makanya tercatat deflasi. Laju inflasi selama Agustus sudah sesuai dengan perkiraan kami," jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani, Kamis (1/9/2016).
 
Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga selama Agustus adalah kelompok kesehatan, sebesar 1,21%, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,07%.
 
Namun, kenaikan indeks harga pada dua kelompok ini tertutupi oleh penurunan indeks harga pada kelompok bahan makanan.
 
Suharman memperkirakan laju inflasi Kota Balikpapan selama September akan sedikit meningkat bila dibanding dengan laju inflasi selama Agustus.
 
Hal ini dikarenakan adanya momentum perayaan Hari Raya Idul Adha yang identik dengan meningkatnya permintaan dan konsumsi terhadap beberapa komoditas.
 
"Tapi levelnya tidak akan setinggi inflasi di bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Namun demikian, ketersedian bahan pokok kebutuhan masyarat tetap harus dijaga dan keinginan berbelanja jangan sampai berlebihan, apalagi sampai menimbun."
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper