Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan melakukan penghematan besar-besaran untuk bertahan menghadapi defisit anggaran sebesar Rp577 miliar akibat pengurangan dana bagi hasil dan bantuan keuangan dari Pemprov Kaltim.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, pihaknya telah menetapkan rasionalisasi untuk anggaran belanja langsung seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hingga Rp304 miliar.
Pihaknya melakukan penghematan dengan meniadakan perjalanan dinas dalam kegiatan, biaya BBM kendaraan, biaya kegiatan seremonial, kegiatan pameran, pengadaan kendaraan, bahkan meniadakan biaya makan dan minum pegawai.
"Operasional perkantoran dan lainnya yang belum dikontrakkan juga tiadakan sampai akhir tahun, atau sampai benar-benar mendesak. Tidak boleh menggunakan sisa dana lelang," jelas Rizal, Selasa (6/9/2016).
Rasionalisasi ini dilakukan agar pengeluaran pemerintah dapat menyesuaikan beban defisit yang harus diemban pemerintah. Seperti yang diketahui, Pemkot Balikpapan harus menutupi defisit anggaran dengan beberapa strategi.
Beberapa skenario penutupan defisit adalah dengan penundaan penyertaan modal kepada BPD, PDAM, dan Perusda, serta menghentikan kegiatan yang belum dilaksanakan atau yang tengah dilaksanakan dengan kriteria tertentu.
"Kami hitung betul-betul defisit anggaran ini. Pemangkasan dana bagi hasil bisa jadi terjadi lagi tahun depan, makanya dari sekarang harus dicari cara menutup defisitnya," jelas Rizal.
