Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dengan Luas Lahan Baku Sawah 1,05 Juta Ha, Kalimantan Ditarget Swasembada Pangan di 2017

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pulau yang dijuluki Borneo ini mempunyai potensi untuk mandiri pangan.
Ilustrasi/Antara Foto
Ilustrasi/Antara Foto

Bisnis.com, SAMARINDA - Kementerian Pertanian menargetkan swasembada pengan di Pulau Kalimantan pada 2017.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pulau yang dijuluki Borneo ini mempunyai potensi untuk mandiri pangan.

"Kami mencanangkan 2017 Pulau Kalimantan sudah bisa mandiri pangan. Ya paling lambat 2018 untuk swasembada pangan," ujarnya, Selasa (12/10/2016) malam.

Menurutnya, dengan luas lahan baku sawah 1,05 juta hektare kalau dilakukan 2 kali tanam pertahun, maka diperkirakan produksi bisa mencapai 5 juta ton.  "Konsumsi pertahun hanya 2-3 juta ton," ujar dia.

Selama ini, komoditas pangan untuk Pulau Kalimantan dipasok dari Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi dimana beban transportasi pengiriman tersebut ditanggung oleh konsumen atau masyarakat Kalimantan. Oleh karena itu, Pulau Kalimantan perlu kemandirian pangan.

"Mudah-mudahan kita bisa adakan 20-30 hektare lahan pertanian di Pulau Kalimantan Makanya semua pihak harus ikut menyukseskan," ucapnya.

Amran menilai apabila Kalimantan bisa berswasembada pangan pada 2017 maka sejumlah instrumen kesejahteraan Rakyat Borneo akan ikut membaik.

Instrumen tersebut yakni berkurangnya angka kemiskinan, menurunnya angka inflasi dan meningkatnya kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

"Kalau kebutuhan pangan di Kalimantan bisa terpenuhi Borneo tidak perlu lagi mikir datangkan pangan dari daerah lain. Kita pikirkan ekspor," tuturnya.

Dia tak memungkiri sawah yang ada di Pulau Kalimantan maupun di seluruh Indonesia, produktivitas lahan pertanian yang selama ini hanya berproduksi saat musim hujan atau lahan tadah hujan.

Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan produktivitas tanam menjadi 2 hingga 3 kali masa tanam, pihaknya akan membangun embung tadah hujan yang nantinya dapat menampung air saat musim hujan dan dapat digunakan untuk mengairi sawah saat musim kemarau.

"Selama ini areal tadah hujan yang hanya produktif enam bulan. Enam bulan istirahat enam bulan produksi. Kami optimalkan embung ini dan sistem pompanisasinya sehingga tidak lagi 1 kali masa tanam," terangnya.

Kementerian Pertanian akan mendukung sarana dan prasaranan yang dibutuhkan Pulau Kalimantan untuk dapat mencapai swasembada pangan.

"Khusus untuk jagung, berapapun akan tanam, Kementan siapkan pupuk dan benih."

Untuk diketahui, Angka Ramalan II (ARAM II) 2016,  produksi padi, jagung dan kedelai mencapai 79,4 jt ton, 23,16 jt ton dan kedelai 0,88 juta ton. Khusus Padi dan jagung masing  masing akan meningkat 4,97% dan 18,11% dibanding tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper