Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keuangan Inklusif masih Rendah, Kalbar Butuh Jaringan Internet Lebih Luas

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Dwi Suslamanto mengatakan, faktor utama penyebab kondisi itu adalah jaringan internet.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, PONTIANAK - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat mencatat aktivitas keuangan inklusif di daerahnya masih rendah.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Dwi Suslamanto mengatakan, faktor utama penyebab kondisi itu adalah jaringan internet.

"Untuk saat ini, asalkan ada jaringan internet saja kita sudah bisa melakukan transaksi online. Kuncinya adalah jaringan internet. Dengan demikian jika itu ada maka kemajuan teknologi informasi membuat percepatan keuangan inklusi menjadi lebih mudah," ujarnya, Jumat (18/11/2016).

Dengan besarnya peran jaring internet untuk meningkatkan keuangan inklusif di Kalbar ia berharap perusahaan penyedia internet menambah BTS di berbagai pelosok Kalbar.

"Berbeda dengan zaman dulu di mana untuk mendirikan lembaga jasa keuangan harus ada infrastruktur jalan yang relatif mahal."

Dwi menjelaskan, keuangan inklusif ialah menyediakan akses terhadap layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Peningkatan akses keuangan tersebut dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi kerentanan dan menjadi jalan kelar dari kemiskinan.

"Sehingga peran pemerintah sangat penting hal tersebut. Bisa juga seperti membiasakan penggunaan transaksi online dan non tunai tersebut."

Menurutnya, Bank Indonesia sendiri terus menggalakkan program Gerakan Nasional Nontunai (GNNT). Selain untuk keamanan dan efisiensi, transaksi nontunai juga membuat setiap traksaksi tercatat.

"Transaksi non tunai negara dapat mengurangi penggunaan uang kartal sehingga lebih efisien dan menghemat anggaran untuk percetakan dan penyimpanan uang. BI juga meyakini, apabila memakai transaksi nontunai, pembayaran bisa dilakukan secara lebih aman, lebih praktis dan lebih efisien."

Pihaknya juga terus mendorong tidak hanya untuk transaksi ritel, transaksi nontunai juga bisa diaplikasikan dalam berbagai aktivitas penggunaan uang negara baik APBN maupun APBD.

"Transaksi nontunai sudah terlaksana secara luas, di tingkat pusat juga sudah hampir semua yang melakukan pembayaran non tunai. BI mengejar peningkatan penggunaan mata uang elektronik tidak hanya di perkotaan, tetapi juga hingga ke daerah-daerah," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Yoseph Pencawan
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper