Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kanwil DJP Kaltimra mencatat penerimaan pajak hingga 11 November terbilang lambat, yakni baru mencapai Rp13,9 triliun, setara dengan 58,28% dari target yang dipatok sebanyak Rp23,9 triliun sepanjang tahun.
Sementara, penerimaan uang tebusan tax amnesty hingga 11 November Rp1,3 triliun. Kantor pajak menyatakan bahwa lambannya realisasi penerimaan pajak tidak berkaitan dengan keikutsertaan para wajib pajak dalam pemberlakuan tax amnesty.
"Dari sisi sumber daya manusia di kantor pajak memang terbatas, kami akui waktu pelaksanaan pelayanan pajak reguler pasti tersita dengan pemberlakuan tax amnesty.
Tapi kalau dari sisi kesanggupan bayar para wajib pajak, kami tidak bisa serta merta memastikan," jelas Kabid P2 Humas Kanwil DJP Kaltimra M. Andi Setijo Nugroho, Minggu (20/11/2016).
Andi mengaku pihaknya sendiri pun terkejut dengan antusiasme wajib pajak untuk mengikuti tax amnesty. Tanpa melakukan imbauan banyak wajib pajak yang datang dengan sendirinya untuk membayar uang tebusan tax amnesty. Jumlah uang tebusan pun tak sedikit.
Lebih lanjut Andi mengatakan, kontribusi terbesar dalam penerimaan pajak Kaltimra berasal dari sektor pertambangan sebesar 28,19%, disusul oleh sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 11,67%.
Kemudian sektor konstruksi sebesar 7,89%, sektor industri pengolahan 7,76% dan administrasi pemerintahan 7,20%.
"Kami akan teruskan pemetaan untuk menggali potensi-potensi penerimaan pajak yang selama ini mungkin masih terlewatkan. Dari pemetaan itu nanti kami akan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengecek bagaimana kepatuhan pajaknya."
Sementara itu, untuk tunggakan pajak di Kaltimra hingga 11 November mencapai Rp2,5 triliun.
Adapun target pencairannya ditetapkan sebesar Rp707 miliar, namun pada pekan kedua November pencairan tunggakan sudah mencapai Rp846 miliar atau melampaui target 19%.
Keterbatasan SDM Jadi Alasan Kelambanan Penerimaan Pajak Kanwil Kaltimra
Kanwil DJP Kaltimra mencatat penerimaan pajak hingga 11 November terbilang lambat, yakni baru mencapai Rp13,9 triliun, setara dengan 58,28% dari target yang dipatok sebanyak Rp23,9 triliun sepanjang tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
20 menit yang lalu