Toko Kelontong Bisa Pakai Alat EDC BNI, Syaratnya Cuma Pakai Surat Izin Usaha

Bisnis.com, BALIKPAPAN - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kanwil Banjarmasin menyasar sektor perdagangan besar dan kecil untuk mencapai target penambahan merchant baru mesin elektronic data capture (EDC) di area Balikpapan.

Perseroan menargetkan dalam dua bulan menjelang akhir tahun ini, merchant baru dapat bertambah 600 merchant lagi. Penambahan merchant baru sejak awal tahun hingga saat ini telah mencapai 1.800 usaha.

"Masih ada dua bulan lagi untuk menggaet 600 merchant baru. Kami sudah ada segmen sasaran, sektor perdagangan seperti groceries, swalayan, dan supermarket saat ini menjadi segmen favorit kami," jelas Head of Consumer and Retail BNI Kanwil Banjarmasin Iwan Ariawan, belum lama ini.

Penggunaan mesin EDC pun dianggapnya sebagai bentuk dukungan Gerakan Nasional Non Tunai yang telah digencarkan oleh bank sentral beberapa tahun belakangan. Oleh karena itu, BNI juga tak mematok persyaratan yang menyulitkan calon merchant dari sektor usaha kecil.

Menurut Iwan, pihaknya tak mematok nominal transaksi minimum dalam penggunaan mesin EDC oleh nasabah. Patokan nominal transaksi itu sepenuhnya ditentukan oleh merchant, sesuai dengan kebijakan perusahaannya masing-masing.

"Ada merchant yang transaksinya tinggi sekali. Sebenarnya berapa pun bisa bayar pakai EDC. Toko-toko kelontong sebenarnya bisa memanfaatkan EDC, tapi mungkin masih belum sepenuhnya mengerti informasi mengenai pengajuan penggunaan EDC. Padahal syarat legalitasnya hanya surat izin usaha," sambungnya.

Lebih lanjut Iwan mengungkapkan, untuk menambah merchant baru dan mempertahankan merchant yang sudah terdaftar, pihaknya menjalankan dua program royalti bagi merchant EDC. Program pertama, perseroan akan memberikan reward bagi merchant. Program ini bertujuan untuk meningkatkan volume transaksi.

"Sementara program kedua, bertujuan untuk menambah pengguna baru EDC. Kami bisa mempromosikan merchant baru dan memberikan promo diskon dan tukar poin reward."