Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan mengkaji potensi ekonomi dalam zonasi melalui pemetaan komprehensif per kecamatan, hasil kajian tersebut akan disinergikan dengan program-program kerja pada masing-masing satuan kerja perangkat daerah.
Kegiatan pemetaan itu dilakukan oleh Badan Perencaan Pembangunan Daerah, bekerja sama dengan tim ahli dari kalangan akademisi. Sekretaris Bappeda Balikpapan Agus Budi mengatakan hasil kajian zonasi ekonomi ini juga dimanfaatkan untuk Sistem Inovasi Daerah (SIDa).
"Tim ahli turun ke lapangan mengkaji potensi ekonomi, sosial, budaya yang ada di seluruh kecamatan. Tapi bukan hanya memetakan keunggulannya, tapi dikaji juga apa kekurangan industri potensial di suatu wilayah," jelas Agus, Rabu (30/11/2016).
Dengan pemetaan secara menyeluruh mulai dari potensi, keunggulan, dan kekurangan, lanjutnya, pemerintah mendapatkan gambaran mengenai peluang dan inovasi apa yang dapat dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada satu wilayah.
Menurut Agus, hasil kajian zonasi ekonomi ini juga sangat mendukung wacana industri hilirisasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah pusat. Contohnya saja, di wilayah Balikpapan Timur yang dianggap memiliki potensi perikanan dan pertanian, tak hanya didata seberapa besar potensi hasil produksinya.
"Tapi juga dikaji bagaimana potensi hilirisasinya. Produksi yang sudah ada selama ini apa kekurangan yang harus diperbaiki? Data-datanya nanti disinergikan dengan program kegiatan SKPD, dari hasil kajian kira-kira apa kegiatan yang bisa direalisasikan," sambungnya.
Apalagi, sebentar lagi pemerintah akan menyusun Rencana Strategis 2016-2021 untuk pembangunan daerah. Oleh karena itu, Agus menginstruksikan kepada setiap SKPD untuk membuat susunan rencana kegiatan yang mengacu kepada hasil kajian zonasi ekonomi tersebut.
"Tidak hanya untuk acuan penyusunan kegiatan Renstra, tapi bisa juga dimanfaatkan untuk bahan penelitian, tadi Dinas Pendidikan mengusulkan itu. Ada juga yang mengusulkan agar hasil kajian itu bisa dijadikan sumber referensi kegiatan Kuliah, Kerja, Nyata [KKN]," tukas Agus.