Bisnis.com, BALIKPAPAN-Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan di Kalimantan Timur sepanjang 2016 belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan signifikan.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltimra mencatat pertumbuhan kredit pada periode tersebut hanya mencapai 0,86%, secara sektoral didominasi sektor perdagangan, industri pengolahan, dan real estate.
Adapun nominal realisasi penyaluran kredit sepanjang tahun lalu mencapai Rp67,60 triliun, dengan rasio non performing loan mencapai 7,28%.
"Pertumbuhan kredit sepanjang 2016 memang rendah dari rata-rata nasional. Selain karena ekonomi melambat, pihak perbankan juga memang harus berhati-hati agar kualitas kredit terjaga. Tahun ini akan membaik, apalagi harga batu bara berangsur membaik juga," jelas Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Bidang Ekonomi dan Moneter Harry Aginta, belum lama ini.
Kendati demikian, dia memproyeksikan keberadaan sejumlah pabrik baru yang akan beroperasi dan proyek pembangunan besar akan mendorong pertumbuhan kredit sepanjang 2017.
Sepanjang tahun lalu, diakuinya permintaan penyaluran kredit yang bersifat modal kerja memang tumbuh lambat, yakni hanya 1,13% dengan nominal Rp23,77 triliun. Pertumbuhan tertinggi justru tercetak pada kredit konsumtif.
"Tahun ini kami proyeksikan akan membaik, dengan catatan apabila perbankan juga terus berupaya meningkatkan kualitas kreditnya, dan tetap selektif dalam menyalurkan kredit baru," tukasnya