Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Konsumen Antam Sepanjang 2016 Tumbuh Positif, Volume Penjualan Emas Malah Stagnan

Jumlah konsumen PT Aneka Tambang Tbk Area Balikpapan sepanjang 2016 meningkat dari jumlah konsumen setahun sebelumnya, tak sejalan dengan pertumbuhan penjualan emas yang cenderung stagnan.
Emas Antam/JIBI-Abdullah Azzam
Emas Antam/JIBI-Abdullah Azzam

BALIKPAPAN-Jumlah konsumen PT Aneka Tambang Tbk Area Balikpapan sepanjang 2016 meningkat dari jumlah konsumen setahun sebelumnya, tak sejalan dengan pertumbuhan penjualan emas yang cenderung stagnan.

Pimpinan PT Antam Area Balikpapan M. Yasin berpendapat peningkatan jumlah konsumen itu dikarenakan tingkat kesadaran investasi yang meningkat di kalangan masyarakat.

Menurutnya, saat ini konsumen logam mulia Antam tak hanya berasal dari kalangan menengah ke atas, namun lebih menyeluruh hingga ke kalangan menengah bawah.

"Sesuai dengan berat emas yang paling laris, yakni didominasi 10-100 gram saja. Sesuai dengan kemampuan finansial rata-rata konsumen. Dulu penjualan emas 100-500 gram tidak sesulit sekarang. Total penjualan emas pada 2016 mencapai 80 Kg," jelasnya, Selasa (31/1/2017).

Selain itu, jumlah buyback sepanjang 2016 juga meningkat dari tahun sebelumnya, yakni mencapai 40 Kg, sedangkan pada 2015 jumlah buyback mencapai 20-30 Kg.

Sedangkan pertumbuhan konsumen emas justru sebaliknya. Antam mencatat pada 2015, jumlah konsumen mencapai 1.500 orang, kemudian terdapatbpenambahan 2.500 konsumen baru pada 2016. Saat ini, total konsumen di Kaltim mencapai 4.000 orang.

Sehingga, meskipun volume penjualan masih stagnan, Yasin masih mampu optimistis. Sebab realisasi pertumbuhan konsumen menunjukkan kesadaran dan minat investasi yang meningkat.

"Harga emas itu cenderung stabil, jadi cocok untuk dijadikan instrumen investasi jangka panjang. Selain itu, investasi emas juga aman, resikonya rendah," sambungnya.

Menurutnya, instrumen investasi dengan keuntungan yang lebih tinggi memang banyak, instrumen investasi pasar modal adalah contohnya. Namun, resiko investasi pasar modal pun sejalan dengan tingginya keuntungan.

Investasi lain dengan tingkat keuntungan tinggi lainnya adalah properti. Namun, penjualan properti pun tak bisa dijamin akan selamanya mudah. Apalagi dengan kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih.

"Keuntungan investasi pasar modal memang cepat untungnya, tapi sekalinya anjlok ya rugi besar. Sedangkan properti sifatnya tidak liquid seperti emas, butuh waktu buat menjual unitnya," beber Yasin.

Lebih lanjut, dia memproyeksikan jumlah konsumen akan terus tumbuh sepanjang tahun ini. Sebab pemahaman dan kesadaran investasi terbukti telah meningkat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Nur El Fathi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper