BALIKPAPAN-PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Region Kalimantan mencatat pertumbuhan volume transaksi kartu kredit di wilayah Kalimantan Timur sebesar 10% sepanjang tahun lalu.
Kendati tercatat tumbuh positif, pertumbuhan itu dinilai menurun dari pertumbuhan transaksi tahun-tahun sebelumnya yang biasanya mencapai 30%. Selain itu, Mandiri juga mencatat pertumbuhan kredit macet yang mayoritas berada pada kolektibilitas 2-3.
Adapun total nilai transaksi kredit konsumer untuk wilayah Kaltim adalah Rp1,2 triliun, sedangkan total seluruh Kalimantan mencapai Rp2 triliun. Balikpapan mendominasi pangsa transaksi sebesar 60% untuk wilayah Kaltim.
"Biasanya volume transaksi bisa tumbuh sampai 30%, namun karena kondisi ekonomi seperti ini, transaksi tidak tumbuh seperti biasanya," jelas Customer Card Head Bank Mandiri Region 9 Kalimantan Ismayudianto, Selasa (7/2/2017).
Ihwal pertumbuhan kredit macet, dia mengatakan penurunan kualitas kredit debitur di Kaltim mulai menurun seiring dengan melambatnya perekonomian daerah dua tahun belakangan.
Menurutnya, jenis kredit tanpa agunan membuat pihaknya sulit melakukan penagihan. Lantaran tanpa agunan, Mandiri menyiasatinya dengan meringankan beban debiturnya, mulai dari memperpanjang tenor pelunasan hingga pemberian diskon khusus pembayaran lunas.
"Bahkan kami lebih memilih untuk berhati-hati dalam menawarkan kartu kredit. Sekarang kami lebih memilih menawarkan kepada nasabah yang sudah punya rekening Mandiri, jadi tidak menawarkan pada non nasabah," sambungnya.
Lebih jauh, Yudianto mengatakan jumlah pengguna kartu kredit Mandiri di Kaltim berhasil tumbuh sebesar 25% sepanjang tahun lalu, dengan total jumlah debitur mencapai 250.000 orang.
Menurutnya, pengguna kartu kredit Mandiri mayoritas berasal dari Kota Balikpapan dan Samarinda. Dia mengaku penetrasi ke pasar di Kaltim memang sulit dilakukan.
Sebab masih banyak daerah yang belum memiliki infrastruktur yang mumpuni. Sehingga, penawaran kartu kredit untuk debitur yang bermukim di daerah tanpa kantor cabang Mandiri hanya bisa melalui telepon.
"Karena lewat telepon, jadi penyampaian sulit, dan sulit pula diterimanya. Tapi tahun ini kami tetap optimistis, kami akan tingkatkan penetrasi kepada debitur Platinum, sekarang penggunaan tertinggi masih di jenis Gold," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium