Bisnis.com, BALIKPAPAN-Deflasi pada daging ayam ras sebesar -0,26% dan ikan layang sebesar -0,14%, membuat Kota Balikpapan mencatatkan deflasi secara keseluruhan sebesar -0,26%.
Penurunan indeks harga pada kedua komoditas tersebut juga menekan inflasi pada komoditas cabai rawit yang sepanjang Februari silam mencapai 0,11%.
Seperti diketahui, harga cabai rawit mulai melonjak sejak Januari. Saat ini, harga jual di Balikpapan masih mencapai lebih dari Rp100.000 per kilogram.
"Alhamdulillah inflasi pada Januari tidak berlanjut di Februari meskipun harga cabai rawit masih tinggi," jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani, Rabu (1/3/2017).
Menurutnya, penurunan harga daging ayam ras merupakan hal yang wajar, sebab komoditas tersebut telah mengalami kenaikan harga pada bulan-bulan sebelumnya.
Berdasarkan data BPS Balikpapan, kota minyak merupakan satu-satunya kota di Kalimantan yang mengalami deflasi sepanjang Februari. Kota dengan laju inflasi tertinggi adalah Pontianak (0,36%), disusul oleh Tanjung (0,32%).
Adapun kelompok pengeluaran yang memberi andil terbesar dalam deflasi secara keseluruhan adalah bahan pangan (-0,57%). Kelompok tersebut juga merupakan satu-satunya yang mengalami deflasi.
Selebihnya justru mengalami inflasi, dengan capaian tertinggi pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,42%, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (0,68%).
Daging Ayam & Ikan Redam Inflasi Akibat Lonjakan Harga Cabai di Balikpapan
Bisnis.com, BALIKPAPAN-Deflasi pada daging ayam ras sebesar -0,26% dan ikan layang sebesar -0,14%, membuat Kota Balikpapan mencatatkan deflasi secara keseluruhan sebesar -0,26%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium