Bisnis.com, BALIKPAPAN - Potensi pertumbuhan perbankan syariah di Kota Balikpapan dianggap masih besar, mengingat realisasi kinerja sepanjang tahun lalu mencetak pertumbuhan positif di mana pembiayaannya tumbuh 7,03%.
Kepala Cabang BRI Syariah Balikpapan Akhmad Agus Rokhiyat mengatakan mayoritas penduduk kota minyak juga muslim, sehingga produk-produk keuangan syariah akan mudah diterima.
"Pemikiran masyarakat akan perbankan syariah saat ini sudah terbuka. Mereka makin cerdas. Semua bank sebenarnya memiliki produk hampir sama. Namun syariah ini memiliki payung hukum Islam. Lalu, dari sisi margin, dari akan awal hingga lunas, tidak berubah," jelasnya, Kamis (30/3/2017).
Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, himpunan dana pihak ketiga, aset, dan pembiayaan berhasil tumbuh positif secara year on year pada 2016.
Secara year on year, aset perbankan syariah di kota Minyak tumbuh 7,20% atau setara Rp2,4 triliun. DPK tumbuh sebesar 0,58%, sedangkan pembiayaan tumbuh 7,03%.
Sementara itu, Region Head Bank Muamalat Kalimantan Karsono mengatakan kinerja Muamalat berhasil tumbuh positif kendati kondisi perekonomian tengah lesu.
"Pengaruh ekonomi juga tetap berpengaruh terhadap kinerja meski tumbuh positif. Saatnya kondisi ekonomi membaik, Bank Muamalat tumbuh 30%. Kondisi ekonomi seperti sekarang mampu tumbuh hanya 15% secara keseluruhan," jelasnya.
Meskipun dianggap potensial, dia mengakui perbankan syariah masih menghadapi banyak kendala, diantaranya adalah keterbatasan jaringan dan stereotype masyarakat yang menganggap perbankan syariah belum modern.
"Selain itu, jumlah kantor cabang juga masih kalah banyak dengan jumlah kantor cabang perbankan konvensional," tutupnya.