Bisnis.com, BALIKPAPAN - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menilai Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) jauh lebih bagus dibanding dengan KEK lainnya di Indonesia.
Dalam pernyataan resminya, Awang membandingkan KEK MBTK dengan KEK Sei Mangkei di Sumatra Utara.
"Contoh KEK Sei Mangke, di Simalungun, Sumatera Utara. Dibandingkan dengan KEK Maloy, tentu Maloy jauh lebih bagus. Apalagi pemerintah pusat sudah memberikan dukungan berupa jalan sepanjang 17 kilometer melalui anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," kata Awang, Rabu (5/4/2017).
Dia mengatakan pembangunan pelabuhan KEK MBTK ditargetkan rampung pada 2018, proyek itu digarap dengan anggaran sebesar Rp200 miliar dari Kementerian Perhubungan.
Sarana pendukung lain seperti fasilitas air bersih pun sudah dikerjakan. Demikian juga dengan listrik dan pabrik kelapa sawit. Rencananya launching untuk fasilitas pendukung itu akan dilakukan pada 10 April mendatang.
Sedangkan tangki timbun dan fasilitas lainnya disediakan oleh Kementerian Perindustrian. Tahun depan, pembangunan sarana dan prasana pun juga ditargetkan harus sudah selesai.
"Artinya pembangunan pelabuhan di KEK Maloy sudah menjadi tangungjawab nasional. Target 2018 sudah selesai," sambung Awang.
Belum lama ini, pabrik tepung pisang telah dilaunching di KEK MBTK. Awang optimistis pabrik tersebut merupakan langkah awal dan kebangkitan industri di kawasan tersebut.
"Jadi KEK MBTK bukan hanya untuk kepala sawit, pabrik tepung pisang dan singkong, tetapi nantinya ada perusahan lain yang mendirikan pabrik jagung dan kedelai maupun produk komoditi lainnya. Tentu tidak akan lagi dikirim mentah ke pulau Jawa. Pisang maupun singkong harus diproses dulu di indutri hilirnya di kawasan KEK MBTK Maloy," tutupnya.