Bisnis.com, BALIKPAPAN--Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Timur mengoptimalkan kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Laboratorium Penerapan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan.
Dengan tujuan untuk meningkatkan pantauan terhadap produk perikanan yang diperjualbelikan di pasaran. Seperti yang diberitakan sebelumnya, DPP mewaspadai penggunaan bahan kimia berbahaya pada industri perikanan.
"Kami akan optimalkan unit laboratorium untuk menguji hasil produk perikanan yang beredar di masyarakat. Unit ini sering memantau ke lapangan dan pasar untuk uji petik kualitas produk," jelas Kepala DKP Kaltim Nursigit, Selasa (18/4/2017).
Petugas-petugas unit akan mengambil beberapa contoh produk perikanan, utamanya ikan-ikan segar hasil tangkapan yang dijual bebas di pasar tradisional.
Diakuinya, tak sedikit sampel produk ikan segar ataupun ikan kering, serta produk kelautan lainnya yang terindikasi tercampur bahan-bahan kimia berbahaya, berupa formalin atau boraks.
"Informasi di lapangan menyebutkan, campuran kimia itu sengaja diberikan untuk mempertahankan ikan agar tidak cepat busuk dan terlihat tetap segar," tambahnya.
Baca Juga
Padahal, lanjut dia, bahan kimia itu sangat berbahaya apabila dikonsumsi manusia karena peruntukkannya bukan untuk makanan. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar nelayan dan pedagang lebih berhati-hati dalam menggunakan bahan kimia.
"Apapun tujuannya, baik sengaja ataupun tidak. Mencampur bahan kimia pada produk perikanan sangat berbahaya bagi kesehatan. Disinilah tim dari UPTD kita terus memberikan pemahaman bagi pelaku usaha agar tidak menggunakan bahan kimia berbahaya untuk mempertahankan kualitas perikanannya," tutup Nursigit.