Bisnis.com, BALIKPAPAN-Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,52% selama Juli, laju deflasi dikontribusi secara dominan oleh indeks harga pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang menurun sebesar -3,14%.
Data Badan Pusat Statistik Balikpapan menyebutkan bahwa kota minyak mengalami deflasi tertinggi dari seluruh kota di Kalimantan, disusul oleh Kota Palangkaraya sebesar -0,39%, Kota Tarakan -0,27%.
Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Samarinda, sebesar 0,60%, disusul oleh Sampit sebesar 0,57%, dan Banjarmasin sebesar 0,48%.
"Pada awal Juli, harga tiket pesawat memang masih tinggi karena anak-anak sekolah baru selesai liburan pada pertengahan Juli. Tapi setelah itu harga tiket langsung kembali normal," jelas Kepala BPS Balikpapan Nur Wahid, Selasa (1/8/2017).
Kontribusi besar pada inflasi akibat kenaikan tarif angkutan udara berada pada puncak tertinggi selama Juni silam. Pada saat itu, Kota Balikpapan mengalami inflasi pada level sekitar 1%. Sehingga penurunan tarif mulai pertengahan bulan cukup mempengaruhi laju inflasi secara keseluruhan.
Selama Juli, kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah pendidikan, rekreasi, dan olahraga, disusul oleh kelompok kesehatan. Masing-masing mengalami perubahan IHK sebesar 1,16% dan 0,17%.
Adapun komoditas yang menyumbang inflasi adalah tomat sayur, mobil, dan Sekolah Menengah Atas.
"Harga mobil memang terpantau naik, dan bulan lalu anak sekolah mulai masuk, jadi biaya penyelenggaraan pendidikan naik," tutup Nur.