Kabar24.com, PONTIANAK – Pemerintah Kapuas Hulu dan Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun-Danau Sentarum (BBTNBKDS) bersama WWF-Indonesia Program Kalbar menggelar Festival Perbatasan di Kecamatan Badau selama 3 hari sejak 17 Agustus hingga 19 Agustus 2017 guna mendorong potensi wisata budaya dan alam di perbatasan Indonesia-Malaysia.
Asisten I Bidang Pemerintahan, Administrasi dan Umum Pemkab Kapuas Hulu Frans Leonardus mengatakan, Festival Perbatasan ini merupakan upaya meningkatkan kunjungan wisata ke Kapuas Hulu melalui Pintu Lintas Batas Negara (PLBN) Badau.
“Sebagai kabupaten perbatasan, konservasi dan wilayah jantung Borneo, kami akan terus berkomitmen untuk melakukan pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan kondisi dan status kabupaten ini, salah satunya pariwisata,” kata Frans dari rilis diterima Bisnis, Jumat (18/8/2017).
Festival Perbatasan ini menampilkan pameran berbagai produk masyarakat Kapuas Hulu seperti kerajinan tangan dari manik-manik, rotan,dan anyaman, dan tenun, serta beberapa produk kuliner khas.
Festival ini dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kapuas Hulu, para Tumenggung se-Kecamatan Badau, Imigrasi dan Bea Cukai Lubuk Antu Sarawak-Malaysia, Kepolisian Diraja Malysia, dan Dinas Kesehatan Malaysia.
Kepala Seksi Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kapuas Hulu Indra Prasetyo menyampaikan lewat festival ini pemerintah kabupaten juga ingin mempromosikan secara luas daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu khususnya kawasan perbatasan.
“Di antaranya daya tarik budaya, keseharian masyarakat, keindahan dan keaslian alam, serta daya tarik kuliner yang ada,” ucapnya.