Bisnis.com, KAPUAS HULU - Bupati Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Fransiskus Diaan mengatakan pekan gawai dayak yang rutin dilaksanakan setiap tahun di Kapuas Hulu bukan sekadar pelestarian adat budaya, namun juga sebagai ajang promosi adat budaya peninggalan leluhur suku dayak di daerah tersebut.
"Adat dan budaya di Kapuas Hulu unik dan beragam, tentu itu modal utama untuk kita menarik perhatian wisatawan dalam menumbuhkan sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat," kata Fransiskus Diaan, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu (24/7/2024).
Fransiskus mengatakan adat dan budaya peninggalan leluhur mesti terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi muda.
Ia mengakui bangga atas keterlibatan generasi muda dalam berbagai rangkaian kegiatan pada pelaksanaan Pekan Gawai Dayak Kapuas Hulu.
Menurutnya, adat dan budaya penting ditanamkan kepada generasi muda sebagai jati diri anak bangsa.
Sebab di Kabupaten Kapuas Hulu memiliki keberagaman suku di antaranya suku Dayak, Melayu, Tionghoa, Jawa, Batak, Padang dan sejumlah suku lainnya.
Baca Juga
Untuk suku Dayak sendiri, di Kapuas Hulu ada sekitar 21 sub suku dayak, yang memiliki adat istiadat serta seni budaya yang berbeda.
Komunitas suku Dayak di Kapuas Hulu hingga saat ini masih menjaga dan melestarikan peninggalan para leluhur.
"Keberagaman adat dan budaya suatu anugerah bagi masyarakat Kapuas Hulu dan itu bisa dipromosikan agar dikenal pihak luar dan dapat menarik perhatian para wisatawan," katanya.
Fransiskus mengapresiasi atas terselenggaranya Pekan Gawai Dayak ke-III Kapuas Hulu yang melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), dengan demikian kegiatan positif itu dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat.
"Pemerintah daerah komitmen mendukung pelestarian adat dan budaya di Kapuas Hulu dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sektor wisata dengan keunikan dan ciri khas yang tidak dimiliki daerah lain," katanya.
Pekan Gawai Dayak ke-III Kapuas Hulu dipusatkan di GOR Uncak Kapuas Kota Putussibau, 23-27 Juli 2024.