Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan nilai ekspor pada Mei 2024 sebesar 9,14% dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur Yusniar Juliana menyatakan total ekspor tercatat sebesar US$1,91 miliar.
“Di sisi lain, impor mengalami kenaikan sebesar 6,51% pada periode yang sama, mencapai US$365,88 juta,” ujarnya dalam rilis kepada media, Senin (8/7/2024).
Dia mengungkapkan bahwa penurunan ekspor ini merupakan dampak dari dinamika global yang mempengaruhi permintaan pasar internasional, khususnya pada komoditas nonmigas.
Bahkan, jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu, nilai impor Mei 2024 mengalami penurunan sebesar 30,37%.
“Penurunan nilai impor migas disebabkan karena impor minyak mentah turun sebesar 80,90%, meskipun nilai impor hasil minyak dan gas meningkat masing-masing sebesar 96,57% dan 129,63%,” terang Yusniar
Baca Juga
Dia mengungkapkan bahwa neraca perdagangan Kaltim mengalami surplus sebesar US$1,55 miliar pada Mei 2024.
Jika dirinci, neraca perdagangan sektor nonmigas surplus sebesar US$1.54 miliar, sementara sektor migas tercatat surplus sebesar US$7,62 juta.
Adapun, Yusniar menuturkan bahwa sektor migas mengalami defisit sebesar US$199,17 juta mulai Januari hingga Mei 2024.
“Sebaliknya, sektor nonmigas mengalami surplus sebesar US$8,43 miliar, sehingga secara total kumulatif neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur selama Januari–Mei 2024 mengalami surplus sebesar US$8,23 miliar,” pungkasnya.