Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Kalimantan Timur Ambles 9,14% Periode Mei 2024

Kinerja ekspor Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan nilai pada Mei 2024 sebesar 9,14% dibandingkan bulan sebelumnya.
Foto udara bongkar muat peti kemas di Terminal Petikemas New Makassar di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (2/10/2023). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Foto udara bongkar muat peti kemas di Terminal Petikemas New Makassar di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (2/10/2023). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan nilai ekspor pada Mei 2024 sebesar 9,14% dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur Yusniar Juliana menyatakan total ekspor tercatat sebesar US$1,91 miliar.

“Di sisi lain, impor mengalami kenaikan sebesar 6,51% pada periode yang sama, mencapai US$365,88 juta,” ujarnya dalam rilis kepada media, Senin (8/7/2024).

Dia mengungkapkan bahwa penurunan ekspor ini merupakan dampak dari dinamika global yang mempengaruhi permintaan pasar internasional, khususnya pada komoditas nonmigas.

Bahkan, jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu, nilai impor Mei 2024 mengalami penurunan sebesar 30,37%. 

“Penurunan nilai impor migas disebabkan karena impor minyak mentah turun sebesar 80,90%, meskipun nilai impor hasil minyak dan gas meningkat masing-masing sebesar 96,57% dan 129,63%,” terang Yusniar

Dia mengungkapkan bahwa neraca perdagangan Kaltim mengalami surplus sebesar US$1,55 miliar pada Mei 2024. 

Jika dirinci, neraca perdagangan sektor nonmigas surplus sebesar US$1.54 miliar, sementara sektor migas tercatat surplus sebesar US$7,62 juta. 

Adapun, Yusniar menuturkan bahwa sektor migas mengalami defisit sebesar US$199,17 juta mulai Januari hingga Mei 2024.

“Sebaliknya, sektor nonmigas mengalami surplus sebesar US$8,43 miliar, sehingga secara total kumulatif neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur selama Januari–Mei 2024 mengalami surplus sebesar US$8,23 miliar,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper