Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Persentase penduduk miskin Kalimantan Timur mencapai titik terendah selama satu dekade terakhir.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur (BPS Kaltim) Yusniar Juliana menyatakan angka penduduk miskin turun 0,33 poin menjadi 5,78% pada Maret 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
“Jumlah Penduduk miskin di Kalimantan Timur pada Maret 2024 mencapai 221.340 orang. Dibandingkan Maret 2023, jumlah penduduk miskin turun 9.730 orang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/7/2024).
Dia menambahkan, garis kemiskinan yang mengukur nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non-makanan, naik sebesar 5,54% menjadi Rp833.955 per kapita per bulan.
Sementara itu, dinamika sosial ekonomi inflasi di provinsi yang menjadi lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ini terkendali pada 3,03% dan ekonomi mengalami pertumbuhan sebesar 7,26%.
Hal ini menunjukkan tren positif yang mendukung penurunan angka kemiskinan.
Baca Juga
Adapun, Yusniar menuturkan sekitar 35% dari program intervensi kemiskinan merupakan kebijakan pengurangan beban pengeluaran yang menunjukkan fokus pada peningkatan kesejahteraan sosial.
Sebagai informasi, jumlah penduduk miskin tercatat sebesar 212.890 orang dengan persentase 6,23% pada Maret 2015. Jumlah ini relatif stabil pada Maret 2016 dengan sedikit kenaikan menjadi 212.920 orang dan persentase 6,11%.
Pada tahun-tahun berikutnya, terdapat fluktuasi dalam jumlah dan persentase penduduk miskin. Pada Maret 2021, angka kemiskinan mencapai puncaknya dengan 241.770 orang dan persentase sebesar 6,54%.
Namun, setelah mencapai puncaknya pada Maret 2021, jumlah dan persentase penduduk miskin mulai menunjukkan tren penurunan.
Pada Maret 2022, jumlah penduduk miskin turun menjadi 236.250 orang dengan persentase 6,31%. Tren penurunan ini pun berlanjut hingga Maret 2024, di mana jumlah penduduk miskin tercatat sebesar 221.340 orang dengan persentase 5,78%.