Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Okupansi Hotel di Balikpapan Anjlok, Pengusaha Berharap Tuah Event Nasional

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan berharap event nasional dapat genjot tingkat okupansi hotel yang anjlok.
Petugas merapihkan kamar di salah satu hotel yang ada di Jakarta. Arief Hermawan P
Petugas merapihkan kamar di salah satu hotel yang ada di Jakarta. Arief Hermawan P

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Tingkat okupansi mayoritas perhotelan di Kota Balikpapan merosot tajam hingga 30% imbas adanya efisiensi anggaran pemerintah.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan Soegianto mengatakan, dampak kebijakan efisiensi pemerintah dan turunnya kunjungan tamu dari luar kota membuat pendapatan hotel, restoran, dan kafe mengalami kontraksi signifikan.

"Sektor perhotelan menjadi yang paling terdampak signifikan dibandingkan dengan segmen restoran," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (30/5/2025). 

Namun, dia optimistis penyelenggaraan dua event berskala nasional oleh Pemerintah Kota Balikpapan bisa menjadi angin segar pada tahun ini. 

"Kami berharap penyelenggaraan kedua event tersebut tidak hanya mampu menaikkan okupansi, tetapi juga berpotensi membuat hotel-hotel mencapai tingkat hunian penuh," terangnya. 

Soegianto menyebutkan, dua event tersebut, yakni perayaan Hari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) yang dijadwalkan berlangsung pada 9-11 Juli 2025 dan Duta Wisata Nasional yang akan digelar pada November 2025.

"Event-event bergengsi ini akan menghadirkan perwakilan dari 34 kabupaten/kota se-Indonesia, yang tentunya akan memberikan dampak multiplier effect bagi industri perhotelan kami," sebutnya. 

Selain mengandalkan penyelenggaraan event, pemerintah kota juga merumuskan strategi alternatif melalui promosi pariwisata berkelanjutan ke luar daerah dengan melibatkan travel agent sebagai mitra strategis. 

Kendati demikian, implementasi strategis ini memerlukan dukungan legislatif, di mana DPRD diharapkan dapat memberikan masukan konstruktif sekaligus membantu mengalokasikan anggaran yang memadai untuk kegiatan promosi tersebut.

Lebih jauh, Soegianto mengungkapkan, para pelaku bisnis perhotelan telah menunjukkan inisiatif mandiri sejak Januari hingga Mei dengan melakukan berbagai upaya strategis. 

Mulai dari intensifikasi promosi, perbaikan kualitas layanan hingga melakukan sales call dan sales blitz ke berbagai daerah.

"Strategi kami bukan berfokus pada pengalihan pasar, melainkan mempertahankan loyalitas tamu yang sudah ada sambil secara aktif mengejar segmen pasar baru," tegasnya. 

Adapun, dia berharap pemerintah segera kembali mengadakan kegiatan resmi di hotel-hotel. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper