Bisnis.com, WAHAU – Yayasan BOS bersama PT Nusaraya Agro Sawit (NAS) membantu penyediaan kawasan konservasi seluas 82,84 Ha di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur dengan tujuan sebagai pulau pelepasliaran bagi para orangutan sebelum direhabilitasi di Samboja Lestari.
Di lokasi itu setelah disurvei menunjukkan adanya hutan berkualitas, terisolasi oleh air sungai sepanjang tahun, tidak ada populasi orangutan liar, cukup luas untuk mendukung kemampuan adaptasi, sosialisasi, cukup ketersediaan pakan orangutan dan mampu menampung sekitar 40 individu.
Direktur PT. NAS Martusin Yapriadi mengatakan, kerjasama dengan BOS adalah kesempatan baik berkomitmen sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan di Kaltim.
“Kami menjunjung tinggi kaidah tata kelola lingkungan yang lestari dan mendukung BOS menyediakan habitat bagi orangutan rehabilitasi sebagai tahap akhir sebelum mereka dilepasliarkan ke hutan,” kata Martusin dari keterangan pers diterima Bisnis, Selasa (5/9/2017).
Dia mengatakan sangat bersemangat menyambut kerja sama tersebut dan berharap menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk teribat dan melakukan hal yang sama.
Sebelum dilepasliarkan ke habitat alaminya di hutan, orangutan menjalani proses rehabilitasi yang lamanya bisa mencapai 7-8 tahun. Rehabilitasi mirip seperti sekolah manusia, dirancang untuk mengembangkan keterampilan dasar bertahan hidup di habitat aslinya.
CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite mengutarakan, pihaknya masih merehabilitasi lebih dari 100 orangutan di Samboja Lestari yang siap untuk dilepasliarkan.
Baca Juga
“Dengan adanya pulau Jug Kehje Swen yang artinya pulau orangutan dalam bahasa Dayak ini, kami yakin bisa segera mempercepat proses pelepasliaran orangutan yang kini masih berada di pusat rehabilitasi,” tuturnya.