Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peringati Sumpah Pemuda, 9.500 Mangrove Ditanam di Pesisir Pantura Kalbar

Para pegiat konservasi mangrove di pesisir utara Kalimantan Barat dari ribuan sukarelawan secara serentak menanam mangrove sebanyak 9.500 bibit yang tersebar di sejumlah titik di pesisir pantai utara Kalbar.
Tanam mangrove/Antara-Ampelsa
Tanam mangrove/Antara-Ampelsa

Bisnis.com, MEMPAWAH – Para pegiat konservasi mangrove di pesisir utara Kalimantan Barat dari ribuan sukarelawan secara serentak menanam mangrove sebanyak 9.500 bibit yang tersebar di sejumlah titik di pesisir pantai utara Kalbar.

Sukarelawan ini disokong oleh Komunitas Peduli Lingkungan (Kopling) Pantai Gosong, Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Sabuk Mangrove, Mempawah Mangrove Conservation (MMC) dan Kelompok Swadaya Peduli Mangrove Surya Perdana Mandiri.

Kopling Pantai Gosong menanam 1.000 mangrove di sekitar Pantai Gosong. Lembaga yang dibentuk sejak 3 Maret 2016 lalu ini, telah mendedikasikan karya terbaiknya dengan menanam 13.400 batang mangrove dan disokong 20 komunitas.

“Kami berharap penanaman mangrove dapat menambah hutan dan daratan baru yang sudah mengalami pengikisan akibat abrasi laut,” kata Achmad Baharudin, ketua Kopling Pantai Gosong, Senin (30/10/2017).

Di tempat sama, Kepala Desa Sungai Duri Rezza Praba Herlambang mengatakan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Sabuk Mangrove dimulai dari kepedulian anak muda setempat terhadap lingkungan.

“Mereka pun membentuk kelompok peduli mangrove bernama Gabungan Anak Pantai Selatan (Gapsel) pada 2009. Selanjutnya saya bentuk Pokmaswas Sabuk Hijau setelah terpilih menjadi kepala desa pada 2016,” katanya.

Delapan tahun berkiprah, kelompok ini sudah berhasil menanam 90 ribu bibit mangrove yang tersebar di atas lahan seluas sembilan hektar. Saat ini tercatat kurang lebih 65 anggota aktif.

“Kami ini korban korban abrasi dan berharap peristiwa itu tidak terjadi lagi. Penanaman mangrove akan menjadi opsi terbaik melindungi tempat tinggal kami, sekaligus solusi rehabilitasi wilayah pesisir yang pernah rusak akibat abrasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler