Bisnis.com, PONTIANAK – Nilai impor Kalimantan Barat mengalami penurunan selama Januari-September 2017 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016 lalu sebesar 34,07%.
Kepala BPS Kalbar Pitono mengatakan, pada periode ini nilai impor Kalbar senilai US$188,01 juta sementara pada 2016 periode Januari-September mencapai US$285,14 juta.
“Impor Kalbar itu tahun lalu terbanyak karena banyak mendatangkan alat-alat pendukung pabrik-pabrik pertambangan dan perkebunan,” kata Pitono di Pontianak, Rabu (1/11/2017).
Dia menyebutkan, golongan barang tertinggi terhadap peran impor yakni bahan bakar mineral sebesar 57,33%, mesin-mesin sebesar 12,38%, pupuk mencapai 9,29%, dan biji-bijian berminyak sebesar 5,05%.
Selanjutnya, Kalbar mengimpor benda-benda dari besi dan baja sebesar 2,99%, karet dan barang dari karet sebesar 2,21%, plastik dan barang dari plastik sebesar 1,61%, mesin atau peralatan listrik sebesar 1,44%, produk kerami dan ampas sisa industri makanan masing-masing mencapai 1,28% dan 0,99%.