Bisnis.com, PONTIANAK – Badan Pusat Statistik menyebutkan Kota Pontianak mengalami deflasi sebesar 0,25% pada November 2017 atau pada tingkatan tahun pada bulan tersebut mengalami inflasi sebesar 3,35%.
Kepala BPS Kalbar Pitono mengatakan, deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks pada 3 kelompok pengeluaran dan kenaikan pada 3 kelompk pengeluaran.
“Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan adalah bahan makanan sebesar 1,13%, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,05%, dan kelompok sandang sebesar 0,04%,” kata Pitono, Senin (4/12/2017).
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalmi kenaikan, lanjutnya adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,03%, kelompok kesehatan sebesar 0,07% dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02%.
“Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks,” ujarnya.
Adapun, dari sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi adalah kangkung, jeruk, bawang merah, kacang panjang, sawi hijau, bayam, mobil, batako, tempe dan beras.
Sementara, komoditas yang mengalami penurunan harga tertinggi adalah wortel, ikan kembung, tongkol atau ambu-ambu, tomat sayur, cabai rawit, sotong, telur ayam ras, minyak goreng, daging ayam ras dan semangka.
Kota Pontianak Alami Deflasi 0,25%
Badan Pusat Statistik menyebutkan Kota Pontianak mengalami deflasi sebesar 0,25% pada November 2017 atau pada tingkatan tahun pada bulan tersebut mengalami inflasi sebesar 3,35%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yanuarius Viodeogo
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium