Bisnis.com, PONTIANAK - Kapuas Hulu berharap penggunaan teknologi inseminasi buatan dalam mendongkrak populasi sapi wajib bunting bisa mencapai target yang diharapkan oleh pemerintah pusat.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kapuas Hulu Marytiningsih dari keterangan pers mengutarakan, capaian program tersebut memang belum optimal dan baru tercapai 50% lebih.
“Pada pekan kedua November 2017, untuk akseptor sapi kami mencapai 1.463 ekor dari target 2.250 ekor. Kami berharap tahun depan bisa mencapai 1.500 ekor,” kata Martyningsih.
Dia menambahkan untuk sapi bunting baru tercapai 682 ekor dari target 1.463 ekor.
Menurut dia, banyak faktor yang menghambat program khusus sapi bunting, selain target dari pemerintah pusat tinggi, ada persoalan lain di lapangan.
Martyningsih menyebutkan contoh di antaranya peternak kurang antusias membawa sapi betina ke lokasi pemeriksaan.
Baca Juga
Masalah lain, lannjutnya, petugas selektor tingkat kabupaten masih minim, sehingga pihaknya harus mendatangi ternak kandang sapi dan lokasi pengembalaan untuk mengejar target.