Bisnis.com, TARAKAN –Nelayan Tarakan yang memiliki kapal di bawah 5 GT Dijadwalkan pada Juni 2018 mendapatkan converter kit atau alat yang dapat mengubah bahan bakar minyak menjadi gas. Sehingga nelayan bisa menggunakan dua jenis bahan bakar untuk melaut, di antaranya Bahan Bakar Minyak (BBM), dan gas elpiji.
Dikatakan Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Pemerintah Kota Tarakan, Amir Hamzah bahwa berdasarkan hasil rapat kordinasi pihaknya dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI. Dari 2.400 nelayan kecil yang diajukan mendapatkan bantuan converter kit, hanya disetuji sebenyak 880 nelayan.
“Alhamdulillah, 2 tahun lalu Tarakan mengusulkan ke Kementerian ESDM melalui Dirjen Migas kita mengajukan 2.400 jumlah nelayan kecil untuk mendapatkan bantuan, tetapi setelah diverifikasi data-data yang masuk, hanya 880 nelayan yang mendapatkan bantuan mesin dan converter kit,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Amir, dalam waktu dekat akan dilakukan lelang untuk pengadaan converter kit di Kementerian ESDM, dan Pemkot Tarakan mendapatkan tugas menyediakan gudang penumpukan mesin converter kit yang akan dibagikan ke masyarakat.
“Karena ini tahun politik maka pembagianya itu dilakukan setelah Pilkada, setelah pencoblosan yang Insya Allah akan dilakukan akhir Juni mendatang. Karena totalnya ada 880 yang tersebar di 16 kelurahan di Tarakan, maka sebelum diserahkan akan ada sosialisasi cara pengunaan. Selain itu juga akan ada pencocokan data ulang, sehingga bagi nelayan yang pindah ke daerah lain atau meninggal dunia, secara sistem akan terdelet,” paparnya.
“Terkait dengan bahan bakar gasnya, pemerintah melalui Dirjen Migas bersama Pertamina akan membangun Stasiun Pengisian Bulk Gas Elpiji (SPBG) yang pembangunanya akan dilakukan pada September mendatang. Selain Tarakan, SPBG ini nantinya akan mengcaver KTT, Nunukan, dan Sebatik. Sedangkan untuk Tanjung Selor akan terkaver dari SPBG dari Berau Kalimantan Timur,” paparnya lagi.
Dengan demikian, diharapkan tidak akan ada lagi antrean elpiji 3 kilogram di Tarakan dan sekitarnya. Dan program pemerintah untuk menjadikan Tarakan sebagai city gas benar-benar terwujud, untuk masyarakat yang tinggal di darat telah tercukupi dengan jargas, sedangkan di pesisir gas elpiji 3 kilogram, dan nelayan juga menggunakan gas epiji 3 kilogram.
“Pembagian ini sudah positif, karena saya sendiri yang menghadiri rapat koordinasi pembagian converter kit kepada nelayan ini. Dan mudah-mudahan biaya meluat untuk mencari ikan akan lebih ekonomis sehingga kesejahteraan nelayan meningkat, karena modal kecil dengan hasil yang cukup besar,” pungkasnya.