Bisnis.com, TARAKAN – Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara Rohadi menyebutkan, di dalam APBD 2018 teralokasi anggaran sebesar Rp57 miliar untuk Bantuan Sosial (Bansos) dan Hibah. Para penerimanya akan diumumkan secara terbuka melalui website resmi Pemprov Kaltara, https://kesra.kaltaraprov.go.id.
“Rincinya, untuk hibah dialokasikan Rp50 miliar, lalu sisanya Bansos. Untuk Bansos, dibagi dua lagi anggarannya, yakni Bansos Terencana Rp3,9 miliar, dan Bansos Tidak Terencana Rp3,9 miliar,” kata Rohadi, Jumat (6/4).
Bansos Terencana akan disalurkan kepada pesantren, panti asuhan dan nelayan yang telah mengajukan usulan dan terverifikasi sebelumnya.
“Besaran bantuan diberikan sesuai dengan kebutuhan atau usulan. Jadi, sifatnya stimulan,” ulas Rohadi.
Sementara Bansos Tidak Terencana, porsi anggarannya dikhususkan bagi masyarakat yang tertimpa musibah atau bencana. Dan, penyalurannya harus tidak tumpang tindih dengan instansi terkait yang juga memiliki pos anggaran untuk kegiatan serupa. Seperti Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan lainnya.
“Sebelumnya, harus ada laporan dari camat atau lurah yang mengajukan ke kabupaten, lalu disampaikan ke provinsi melalui gubernur,” urai Rohadi.
Baca Juga
Dijelaskan pula, hibah dan bansos bukanlah merupakan sebuah kewajiban bagi pemerintah untuk mengalokasikannya. Tapi, disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada. Dan, penerimanya, dalam hal ini masyarakat diharapkan dapat lebih mandiri dan bijak memanfaatkannya.
“Sangat diharapkan penerima hibah, untuk selanjutnya dapat berkarya sendiri, tidak bergantungan kepada pemerintah,” jelasnya.
Sementara untuk realisasi hibah sejauh ini, dipaparkan Rohadi, untuk 2017 totalnya Rp102,7 miliar. Di mana melalui APBD Murni 2017 teranggarkan Rp90 miliar, dan di Perubahan APBD Rp12,7 miliar.
“Tapi di anggaran perubahan tahun lalu, yang tak terealisasi senilai Rp5,9 miliar. Lantaran, ada penerima yang tak melengkapi berkas sesuai persyaratan yang ada,” ucap Rohadi.
Sementara untuk bansosnya, di 2017 totalnya Rp4 miliar. Rinciannya, Rp2 miliar Bansos Terencana, dan Rp2 miliar Bansos Tidak Terencana. Dimana realisasinya, untuk Bansos Terencana Rp1,75 miliar dan Bansos Tidak Terencana Rp80 juta.
“Untuk Bansos Tidak Terencana itu, diberikan bagi korban banjir rob di Tanah Kuning Rp50 juta, untuk masyarakat kurang mampu Rp30 juta,” tutupnya.