Bisnis.com, TARAKAN – Sekolah menjadi salah satu tempat yang menjadi sasaran Telkomsel dalam memperkenalkan ekosistem digital yang ada saat ini. Dengan membangun sarana dan prasarana yang dapat menunjang baik untuk kegiatan sekolah maupun berbagi informasi yang diharapkan dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh para siswa namun juga oleh para orang tua murid.
Salah satunya Telkomsel meluncurkan kantin digital dan mading online di SMAN 3 Tarakan,Kalimantan Utara pada Jumat (4/5/2018). Sekolah ini juga menjadi yang pertama di Kaltara yang menerapkan sistem non cash transaction.
Manager Branch Tarakan Teuku DA Ramdhani mengatakan, kegiatan ini merupakan momen yang tepat dalam mendorong penetrasi digital lifestyle. Serta dalam upaya membangun ekosistem digital yang berkesinambungan khususnya di kalangan anak muda. Ditambah launching ini juga diterapkan pertama kali diKaltara, sehingga para pelajar tentu akan lebih merasakan digital experience itu sendiri.
“Kantin Digital yang diluncurkan Telkomsel ini memungkinkan seluruh guru, para siswa, serta orang tua murid untuk melakukan transaksi pembelian makanan di kantin SMAN 3 Tarakan dengan menggunakan digital money Telkomsel, yaitu Tcash. Transaksi ini dapat dilakukan dengan menggunakan Tcash Wallet atau dapat diakses di *800#,” ujar Teuku di Tarakan, Jumat (4/5/2018).
Dia menjelaskan, khusus untuk mading online merupakan terobosan digital yang mengubah majalah dinding konvensional menjadi majalan dinding digital dengan memanfaatkan aplikasi sosial media saat ini. Dengan adanya mading online para siswa akan mendapatkan inormasi serta artikel sekolah yang dapat diakses melalui aplikasi LINE.
“Hal ini tentu berdampak para siswa mendapatkan informasi secara efektif, praktis, dan mudah karena dapat diakses oleh seluruh pihak yang berkepentingan baik itu para siswa, guru, maupun orang tua murid,” jelasnya.
Dia menambahkan, “Dengan adanya kantin digital dan mading online tidak hanya memberikan digital experience kepada para siswa, namun diharapkan juga para siswa dapat memanfaatkannya secara maksimal. Para siswa dapat mengekspresikan dan menuliskan ide-ide kreatif secara digital, serta lebih meng-eksplore diri lagi untuk bisa lebih berkembang.”
