Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masih mengkaji pembangunan Bendungan Muara Juloi di Kalimantan Tengah melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso mengatakan bahwa bendungan tersebut memiliki potensi listrik yang besar sekitar 110 megawatt.
“Ini sedang dikaji feasibility study-nya. Memang potensi listriknya besar dan di Kalteng ini fungsinya memang untuk listrik,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Bendungan Muara Juloi ini rencananya dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dan ditawarkan kepada investor seperti dari Jepang, Korea Selatan, dan China. Namun, hingga kini belum ada investor yang menyatakan minat untuk membangun bendungan tersebut secara KPBU.
Imam mengakui bahwa pembangunan bendungan secara KPBU sulit dilakukan. Pasalnya, tidak semua bendungan memiliki potensi listrik yang besar yang bisa menarik investor untuk membangun.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menuturkan bahwa tahun ini kementerian akan membangun 11 bendungan baru dan pada tahun depan 10 bendungan baru.
"Tidak ada proyek baru yang dibangun tahun ini kecuali proyek multiyears seperti bendungan," ujarnya.
Pembangunan bendungan yang dilakukan pada tahun ini baru akan selesai pada 2021 dan yang dibangun pada 2019 baru selesai pada 2022.