Bisnis.com, BALIKPAPAN—PT Pupuk Kaltim bersama Balai Taman Nasional Kutai dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur melepasliarkan orang utan yang terlihat memasuki area kerja perusahaan.
Kejadian ini berawal dari laporan yang diterima oleh Departemen Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) ke Departemen Lingkungan Hidup (LH) Pupuk Kaltim pada Selasa (7/8/2018). Security Pupuk Kaltim melaporkan melihat pergerakan orang utan di sebuah pohon ketapang pada Senin (6/8/2018) malam dari penjaga pos di Dermaga 4 Tursina Pupuk Kaltim.
Departemen LH bergegas menurunkan tim untuk mengamati lokasi munculnya orang utan tersebut. Karena lokasi tempat pergerakan orang utan tersebut berdekatan dengan pabrik dan dikhawatirkan ada potensi bahaya, tim memutuskan perlu ada penanganan cepat dengan berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Kutai (TNK) Kota Bontang. Selanjutnya tim dari Pupuk Kaltim dan TNK Bontang juga berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur.
Pengamatan dilakukan oleh tim sampai larut malam. Hal ini disebabkan orang utan tersebut setelah turun dari pohon pos penjaga di Dermaga 4 Tursina
Pupuk Kaltim langsung mengarah masuk ke dalam hutan. Tidak berhenti pada malam itu, tim melanjutkan pencariannya pada Rabu (8/8/2018) karena menurut informasi pada saat itu orang utan kembali terlihat di Area Dermaga Tursina Pupuk Kaltim.
Berkat kerja sama yang baik antara Pupuk Kaltim dengan TNK Bontang, pada akhirnya orang utan berhasil di-handling pada saat ingin menaiki pagar Perusahaan JVC pada pukul 11.30 Wita dengan cara memegang tangan dan kaki Orang Utan tersebut secara bersamaan.
Setelah berhasil diamankan, orang utan tersebut diserahterimakan dari Pupuk Kaltim ke TNK Bontang dan selanjutnya dilakukan pengecekan kesehatan oleh drh. Vidi Saputra dari BKSDA Kalimantan Timur. Setelah orang utan tersebut dinyatakan dalam kondisi baik dan sehat, pada Kamis (9/8/2018) orang utan sudah siap untuk dilepasliarkan di Hutan Taman Nasional Kutai, Sangkima.
Saat pelepasan berlangsung, GM Umum Pupuk Kaltim Nursahid menyatakan bahwa orang utan berhasil di tangkap dengan sangat baik tanpa menciderai primata tersebut.
“Jika orang utan sampai masuk kedalam pabrik, tentu akan sangat fatal dan sangat membahayakan banyak pihak. Begitu juga jika sampai masuk kerumah penduduk. Kami berharap orang utan ini dapat kembali ke habitat asalnya dengan sehat dan selamat. Selain itu, kami juga merasa bangga bahwa Pupuk Kaltim dapat membantu menjaga, melindungi dan menyelamatkan salah satu primata yang dilindungi oleh Negara” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Taman Nasional Kutai Nur Patria Kurniawan melalui Dede Nurhidayat Pengendali Ekosistem Hutan, mengucapkan terima kasih kepada Pupuk Kaltim yang telah membantu menyelamatkan satwa liar, yang dalam hal ini adalah orang utan. Pelepasliaran ini juga merupakan upaya menyelamatkan konflik antara satwa liar dengan manusia. Pelepasliaran orang utan di kawasan TNK ini akan menambah jumlah koleksi dan populasi dari keberadaan orang utan.
“Kami berharap masyarakat akan lebih sadar akan keberadaan satwa liar terutama satwa yang sangat dilindungi. Pada kesempatan yang baik ini juga kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan upaya-upaya melukai bahkan sampai membunuh satwa yang sangat dilindungi ini.” (/adv)