Bisnis.com, YOGYAKARTA—PT Pertamina (Persero) Regional Kalimantan memprediksi konsumsi bahan bakar minyak harian bakal naik 3% selama Natal dan Tahun Baru.
Region Manager Comm. & CSR Pertamina Kalimantan Yudi Nugraha mengatakan proyeksi peningkatan konsumsi ini masih berada di bawah peningkatan saat Lebaran.
Kendati demikian, Pertamina telah menyiapkan langkah antisipasi untuk memastikan ketersediaan bahan bakar minyak di lapangan.
“[Peningkatan] sekitar 3% secara rata – rata di seluruh produk. Kami sudah siapkan antisipasi termasuk Satgas Natal dan Tahun Baru yang dibentuk secara nasional,” ujarnya, Sabtu (1/12/2018).
Secara nasional. Satgas BBM Natal dan Tahun Baru ini akan mulai aktif bekerja pada 18 Desember 2018 hingga 7 Januari 2019.
Satgas BBM ini bertugas mengawal ketersediaan dan kelancaran distribusi ke seluruh wilayah Indonesia. Satgas juga melayani kebutuhan BBM dan elpiji bagi masyarakat khususnya yang akan merayakan Hari Natal serta mengisi libur akhir tahun.
Kalimantan Utara menjadi salah satu titik konsentrasi penyaluran bahan bakar saat Natal dan Tahun Baru di Pulau Kalimantan. Selain itu, titik konsentrasi lain adalah Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Untuk kota lain di Kalimantan seperti Balikpapan, tren peningkatan permintaan bahan bakar minyak tidak terlalu signifikan. Alasannya, penduduk sebagian besar merupakan pendatang yang biasanya lebih memilih menghabiskan libur akhir tahun ke luar kota.
Per Oktober 2018, Pertamina Region Kalimantan mencatat konsumsi bahan bakar minyak subsidi jenis Premium berada di bawah kuota yang ditetapkan BPH Migas. Adapun, realisasi penyaluran Premium adalah 934 ribu kiloliter atau 15% di bawah kuta sebanyak 1,097 juta kiloliter.
Sementar itu, penyaluran bahan bakar minyak khusus dan nonsubsidi oleh Pertamina di Region Kalimantan per 25 November 2018 melonjak hingga 22% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dari 1,127 juta kiloliter menjadi 1,38 juta kiloliter.
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung dalam mendukung kelancaran pasokan bahan bakar minyak selama Natal dan Tahun Baru.
Sejumlah fasilitas yang disiapkan antara lain mobil tangki dispenser, kiosk pertamax, BBM dalam kemasan, motorist BBM kemasan hingga SPBU kantong.
Adiatma memperkirakan puncak konsumsi bahan bakar minyak saat Natal dan Tahun Baru terjadi pada Jumat (21/12).
BBM SATU HARGA
Pertamina Region Kalimantan telah memenuhi target pembangunan lembaga penyalur bahan bakar minyak (BBM) satu harga dari pemerintah per November 2018.
Yudi mengatakan sebanyak 27 SPBU telah melayani di lokasi terdepan, terluar, dan tertinggal yang tersebar pada lima provinsi di Pulau Kalimantan.
“Pertamina telah bersama-sama dengan pihak terkait seperti Kementerian ESDM, BPH Migas maupun pemerintah daerah setempat telah mengembangkan program ini sejak 2016. Walaupun menghadapi banyak tantangan, Alhamdulillah target dari Pemerintah dapat kami penuhi,” katanya.
Yudi menambahkan lembaga penyalur bbm satu harga sudah mulai beroperasi pada 2016 yakni sebanyak 1 titik. Jumlah tersebut kemudian bertambah 10 titik pada 2017 dan 16 titik pada 2018, sehingga total lembaga penyalur di seluruh Pulau Kalimantan saat ini tersebar pada 27 titik.
“Persebaran [lembaga penyalur bbm satu harga] 6 titik di Kalimantan Tengah, 7 di Kalimantan Utara, 7 di Kalimantan Barat, 2 di Kalimantan Selatan dan 5 di Kalimantan Timur,” katanya.
Tahun depan, pihaknya masih memiliki target sejumlah 8 titik lagi, di antaranya 2 titik di Kalimantan Barat, 5 di Kalimantan Tengah dan 1 di Kalimantan Utara.