Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menegaskan daerah yang dipimpinnya itu tidak lagi terus menerus tergantung dengan sumber daya alam ekstraktif seperti minyak gas dan batubara.
"10 tahun yang akan datang, sumber daya alam ekstraktif tidak banyak lagi berperan, seperti minyak gas dan batu bara. Oleh karena itu, diharapkan kepada seluruh stakeholders membantu menemukan solusi untuk ini," kata Isran dari siaran pers Pemprov Kaltim, Senin (7/1/2019).
Dia mengatakan, walaupun Kaltim adalah penghasil batubara dan minyak bumi justru membuat ekonomi Kaltim menurun yang berdampak pada penerimaan daerah, seperti pada 2017-2018 pendapatan Kaltim hanya Rp7,2 triliun.
"Kaltim sebagai provinsi yang kaya dengan potensi SDA harus bisa dioptimalkan sehingga mampu menopang percepatan pembangunan yang muaranya untuk mensejahterakan masyarakat serta kemajuan Kaltim," kata Isran.
Oleh karena itu, dia berharap dalam mengolah potensi unggulan yang ada perlu dilakukan terobosan, menciptakan karya dan inovasi-inovasi baru yang dapat mendukung bangkitnya perekonomian daerah yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.