Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi Kalimantan Timur meraih sejumlah penghargaan Adipura 2018 melalui Kota Balikpapan, Kota Bontang, dan Kabupaten Berau serta Kabupaten Pesisir.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (15/1/2019), Kota Balikpapan meraih penghargaan sebagai Kategori Kota Besar untuk Peraih Adipura Tahun 2018. Sementara untuk kategori kota kecil, Kota Tanjung Redeb, di Kabupaten Berau ditetapkan sebagai penerima Adipura Tahun 2018.
Daerah di Kalimantan Timur lainnya yaitu Kota Tanah Grogot, di Kabupaten Pasir, juga menerima Sertifikat Adipura 2018.
Selain meraih kategori Adipura 2018 untuk Kota Besar, Kota Balikpapan juga didampuk sebagai penerima Plakat Adipura untuk Sarana dan Prasarana Terbaik 2018. Penghargaan itu disematkan karena Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Balikpapan masuk kategori sarana terbaik untuk mensukseskan pengelolaan sampah yang baik.
Selain penghargaan Adipura, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga memberi penghargaan Nirwasita Tantra kepada kepala daerah dan Green Leadership untuk anggota dewan perwakilan rakyat.
Nirwasita Tantra adalah penghargaan pemerintah untuk kepala daerah atas kepemimpinannya dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan, dan/atau program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan. Sehingga kabupaten atau kota setempat bisa memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.
Sedangkan green leadership merupakan penghargaan untuk para komisi terkait merumuskan kebijakan yang ramah lingkungan dan berguna untuk melakukan pembangunan berkelanjutan.
Kota Bontang menerima penghargaan bersama Kota Payakumbuh sebagai kota kecil peraih Nirwasita Tantra 2018.
Tak hanya itu, DPRD Kota Bontang juga menerima penghargaan green leadership bersama DPRD beberapa kota lain seperti Kota Cimahi, Kota Surakarta, Kota Payakumbuh, dan Kota Tangerang.
Adapun para penerima penghargaan green leadership ini adalah pimpinan DPRD/pimpinan komisi yang membidangi lingkungan hidup pada 2018 untuk tingkat kota.
Bisnis mencatat, penilaian Tim Panel Penilai Penghargaan Nirwasita Tantra berlangsung mulai 16 Mei 2018 sampai 11 Oktober 2018. Proses wawancara kepada 6 gubernur, 12 wali kota, 12 bupati, dilakukan mulai 20 sampai 28 Agustus 2018, dilanjutkan pada 3 sampai 5 September 2018.
Sementara penilaian Tim Panel Penilai Penghargaan Green Leadership berlangsung mulai 21 sampai 23 November 2018. Adapun wawancara dilakukan terhadap 3 provinsi, 6 kota, dan 6 kabupaten.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan dengan adanya Program Adipura diharapkan seluruh kota di Indonesia sedikitnya dapat mencapai 3 hal.
Pertama, Sesuai UU Nomor 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Siti menegaskan pada 2018 Pemerintah Daerah berkewajiban melakukan penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang masih menggunakan sistem pembuangan terbuka (open dumping, menggantikannya dengan operasikan TPA sistem lahan urug saniter (sanitary landfill) atau sekurang-kurangnya sistem lahan urug terkendali (controlled landfill).
Kedua, guna memenuhi target nasional pengelolaan sampah sesuai Peraturan Presiden Nomor 97/2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Program Adipura termasuk bagian penting aktualisasi dan kepemimpinan daerah dalam upaya mencapai target pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah 70% pada 2025.
Sehingga pada 2025 seluruh sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dapat dikelola 100%.
Dengan begitu, tegas Siti, tidak ada lagi sampah yang dibiarkan begitu saja.
Ketiga, mendorong penerapan sistem pengelolaan sampah secara terpadu mulai dari hulu sampai hilir di setiap kabupaten/kota.
