Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balikpapan Perkuat Sentra Tahu dan Tempe serta Tenun

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memastikan area industri kecil menengah tahu tempe di Somber, dan industri tenun di Balikpapan bisa berkembang guna memenuhi kebutuhan lokal.
Pekerja melakukan proses pengolahan kedelai./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pengolahan kedelai./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memastikan area industri kecil menengah tahu tempe di Somber, dan industri tenun di Balikpapan bisa berkembang guna memenuhi kebutuhan lokal.

Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Kalimantan Timur Erwinsyah menyatakan ada dua kawasan di Balikpapan yang bisa diandalkan untuk sentra industri kecil menengah (KM).

Pertama, adalah produksi tahu dan tempe di Somber, lalu pusat oleh-oleh batu mulia dan tenun di Kebun Sayur. Dalam penutupan Rapat koordinasi (Rakor) Pengendalian Pengelolaan DIPA TA 2019 di Lingkungan Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka IKM dan Aneka Kementerian Perindustrian para peserta mengunjungi dua sentra tersebut.

Melalui kesempatan tersebut, peserta melihat langsung bagaimana cara pengolahan tahu tempe di kota minyak tersebut. Tujuan pengenalan ini agar mendorong banyak wisatawan mau mengunjungi Balikpapan.

"Ini sebagai kenang-kenangan semua peserta yang telah beberapa hari mengikuti rakor di Balikpapan. Dengan begitu, setelah kembali peserta diharapkan bisa cerita dengan saudara atau teman-temannya, sehingga bisa berkunjung kembali ke Kaltim," kata Erwinsyah dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (1/3/2019).

Erwinsyah mengatakan, sentra batu mulia dan tenun di Balikpapan termausk salah satu sentra yang terkenal di Indonesia. Dengan pengenalan cara produksi, Erwin berharap geliat IKM semakin baik dengan dukungan dan bantuan dari pemerintah pusat.

"Pusat menyiapkan anggaran dan pelatihannya. Provinsi mengawal dan mengawasi pelaksanaan tersebut. Sedangkan kabupaten/kota bertugas dalam penempatan dan pengendalian di lokasi. Semoga ini bisa terlaksana selama 2019," jelasnya.

Sementara itu Manajer Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveillans Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Nyi Mas Mirnayanti Jayasari menyatakan bahwa produk IKM yang berada di Balikpapan masih dalam kualtas middle dan low yang banyak dijumpai di pusat perbelanjaan Kebun Sayur. Guna meningkatkan geliat produksi IKM berstandar premium sejak 2018 Bank Indonesia mengembangkan local economic development salah satunya yang memproduksi produk premium itu Batik Vi.

“Untuk bisa ke pasar internaisonal ada juga beberapa yang lolos kurasi USA dari BI dan Dekranasda hanya Batik Vi. Mereka sampai ikut festival di New York Now. Kita dampingi dan harapan membuka akses pasar. Paling tidak dia bisa mengetahui selera pasar disana seperti apa. Kami rencananya melakukan kurasi yang sama untuk produk yang lain juga,” kata Mirna kepada Bisnis.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyatakan memang persoalan sumber daya manusia dan bahan baku masih menjadi tantangan untuk mewujudkan industri kecil menengah (IKM) yang maju.

Terkait permodalan IKM, Gati menjamin ke depannya pemerintah hendak memfasilitasi lebih banyak kredit usaha rakyat (KUR), dan juga edukasi teknologi pembayaran, seiring dengan semakin banyaknya platform pembiayaan non tunai atau digitalisasi pembayaran. Gati menyebut semua kendala ini harus dihadapi untuk bisa mewujudkan cita-cita pada 2019 akhir nanti semua wirausaha IKM sudah mengantongi izin industri.

“Misalnya di Kaltim ingin mengembangkan muslim fashion, maka perlu ada perencanaan makro promosi, pelatihan SDM melalui dana dekonsentrasi. Pameran ke Jakarta juga menggunakan dana dekonsentrasi,” terang Gati.

Adapun dana dekonsentrasi yang digelontorkan tahun ini diperkirakan masih sekitar Rp70 miliar. Dana dekonsentrasi pada 2018 adalah Rp74 miliar yang digelontorkan untuk pembentukan wirausaha baru di 34 provinsi. Asal tahu saja, pagu dana dekonsentrasi Kalimantan Timur pada 2018 tercatat sebesar Rp1,67 miliar. Namun realisasi dana dekonsentrasi tahun lalu untuk penambahkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Kaltim ini hanya mencapai Rp1,56 miliar.

Guna mencapai target tersebut, selain mengandalkan dana dekonsentrasi, pemerintah daerah juga diarahkan untuk mulai menggunakan dana alokasi khusus (DAK) yang tujuannya untuk pembangunan infrastruktur penunjang IKM. Adapun nominal DAK yang digelontorkan tahun ini untuk 415 kabupaten atau kota diperkirakan mencapai Rp504 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper