Bisnis.com, BALIKPAPAN—Pemerintah mengklaim pembangunan infrastruktur pada saat ini lebih banyak dilakukan pada Kawasan Indonesia Timur termasuk di dalamnya Pulau Kalimantan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Hadi Prabowo menyebutkan bahwa paradigma pembangunan infrastruktur yang hanya terpusat di Pulau Jawa adalah masa lalu. Dia mencontohkan pembangunan 87 pos lintas batas negara (PLBN) yang sudah dilakukan pada 2018. Tahun ini, pemerintah menargetkan kembali pembangunan PLBN sebanyak 11 unit.
"Kalau jalan tol sepanjang 941 kilometer dari target 1.852 kilometer. Itu, Papua Barat dan Papua yang dibangun jalan nasional sepanjang 1.982 kilometer. Perbaikan dan pemeliharaan jalan 14.367 kilometer," ungkapnya saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang) Regional II di Hotel Grand Senyiur Kota Balikpapan, Senin (1153/2019)
Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyoroti pembangunan infrastruktur yang kurang merata dan hanya terpusat di pulau Jawa. Isran mengatakan bahwa jika keadilan tidak dilakukan maka akan menimbulkan pertanyaan besar, sehingga ia menginginkan agar pembiayaan pembangunan infrastruktur ditingkatkan untuk di luar pulau Jawa.
"Apalagi sekarang sudah masanya infrastruktur tidak lagi dibangun, tapi kini mengarah ke pembangunan sumber daya manusia. Kalau itu terjadi, maka kesempatan pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa akan semakin berkurang," katanya.
Isran menginginkan rapat koordinasi teknis juga mempelajari untuk mengetahui kebenaran terjadinya kesenjangan pembangunan infrastruktur antarpulau, baik Jawa, Sumatera, Kalimantan hingga Papua dan pulau lainnya.
"Lebih kurang 50% pembiayaan pembangunan infrastruktur itu ada di Pulau Jawa. Artinya, 50% sisanya terbagi untuk di luar pulau Jawa," imbuh Isran.
Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Regional II ini diikuti ratusan peserta yang terdiri dari Kepala Bappeda dan Kepala Dinas dari 17 provinsi diantaranya Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.