Bisnis.com, BALIKPAPAN – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Timur dan Utara mencatat bahwa pangsa pasar/market share aset perbankan syariah di wilayah ini lebih tinggi dibandingkan market share aset tingkat nasional.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur menyatakan market share perbankan syariah di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara pada Desember 2018 sebesar 6,85%. Angka ini naik sedikit dibandingkan market share perbankan syariah nasional yakni 5,94%.
Dwi menyebut tren kenaikan ini tidak hanya terjadi di perbankan syariah namun juga untuk perbankan konvensional.
"Secara total sampai posisi Februari 2019 tumbuh 13,14%. Ini di atas nasional yakni 8,06%, ini semua yang umum. Tidak hanya perbankan syariah," jelas Dwi di e-Walk Balikpapan Superblock, Jumat (5/4/2019).
Dwi berharap Kota Balikpapan dengan industri minyak yang tinggi juga bisa memicu industri perbankan syariah. Apalagi, Kaltim adalah salah satu wilayah di Indonesia dengan jumlah penduduk muslim sekitar 80%.
Guna menggencarkan lagi nasabah perbankan syariah, OJK mengimbau pentingnya inisiasi kegiatan berupa edukasi dan inovasi produk perbankan syariah kepada nasabah.
Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sarjito menyatakan sosialisasi dan edukasi terkait literasi keuangan syariah ini penting. Tujuannya agar bisa mencapai target indeks literasi keuangan sebesar 35% akhir 2019.
"Ini sesuai amanat pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2017 tentang Strategi Nasional Perlindungan Konsumen," papar Sarjito.
Sarjito pun mengapresiasi langkah OJK menggelar pameran produk dan jasa perbankan keuangan syariah Expo iB Vaganza Balikpapan 2019 di e-Walk Balikpapan.
"Acara ini diharapkan bisa mendorong inklusi keuangan syariah sebesar 75% di akhir 2019," sambung Sarjito.
Acara Expo iB Vaganza ini akan berlangsung dari 5 April 2019 sampai 7 April 2019.